Terkini Daerah
Fakta-fakta Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA, Bermula dari Saling Komentar di Medsos
Siswi SMP di Pontianak, AU harus dirawat di rumah sakit, setelah menjadi korban pengeroyokan 12 murid SMA.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Siswi SMP di Pontianak, AU harus dirawat di rumah sakit, setelah menjadi korban pengeroyokan 12 murid SMA.
Siswi yang baru berumur 14 tahun ini harus menjalani rontgen untuk memeriksa tengkoran kepala karena dibenturkan ke aspal dan trauma bagian dada akibat mengalami penganiayaan.
Tribun Pontianak menghimpun fakta-fakta yang terkuak setelah kasus ini ditangani aparat kepolisian dan didampingi KPPAD.
• Tak Suka Pekerjaan sang Istri, Suami Menganiayanya hingga Tewas di Depan Anak
Berikut fakta-fakta yang Tribun himpun:
1. Berawal dari Saling Komentar di Medsos

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019). Seorang siswi SMP menjadi korban pengeroyokan diduga 12 siswi SMA beberapa hari lalu di Pontianak. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)
Penganiayaan terhadap AU terjadi Jumat (29/3/2019) di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Dari informasi yang dihimpun Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kalimantan Barat, kejadian ini bermula dari saling komentar di media sosial.
Korban AU sejatinya bukanlah target utama dari 12 pelaku, tapi kakak sepupu korban.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.
Namun antara pelaku dan korban saling berbalas komentar di media sosial.
Hingga akhirnya pelaku merencanakan penjemputan dan penganiayaan terhadap korban.
• Niat Berburu Badak, Pemburu Ini Justru Tewas Diinjak Gajah lalu Dimangsa Singa
2. Dijemput di Rumah dan 2 Tempat Penganiayaan
Ada tiga aktor utama terkait penganiayaan terhadap korban AU.
Sementara sembilan orang lainnya, membantu pelaku dalam melancarkan aksinya.
Korban dijemput di rumahnya dengan alasan ada yang ingin disampaikan.