Terkini Daerah
5 Fakta Siswa Berkebutuhan Khusus Diduga Dianiaya Guru, Hasil Visum hingga Klarifikasi Pihak Sekolah
Seorang murid berkebutuhan khusus di Bekasi, JMH (11) diduga telah dianiaya guru wali kelasnya. Berikut fakta-faktanya
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang siswa berkebutuhan khusus, JMH (11) diduga telah dianiaya guru wali kelasnya yang berinisial HR.
Dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, JMH yang kini menduduki kelas 3 sekolah dasar di wilayah Jakasampurna, Kota Bekasi, diduga dianiaya gurunya lantaran di kedua kakinya mengalami luka lebam, Selasa (12/2/2019).
Hal itu diketahui orang tua korban, M Sugih (43) setelah anaknya pulang dari sekolah.
Melihat hal itu lantas Sugih ingin meminta klarifikasi kepada pihak sekolah untuk menanyakan kebenarannya.
Namun saat diminta klarifikasi, pihak sekolah justru memutarbalikkan faktanya.
Berikut TribunWow.com kutip fakta-fakta mengenai dugaan penganiayaan murid berkebutuhan khusus oleh gurunya:
• Guru SMK di Lamongan Diduga Lakukan Pencabulan pada Beberapa Siswa Pria, Modus Tambahan Pelajaran
1. Luka Lebam
Sugih mengungkapkan, anaknya diduga telah dianiaya setelah ia curiga melihat betis JMH tampak lebam di bagian kaki kanan dan kirinya, Kamis (7/2/2019).
Sugih menjelaskan bahwa kaki sang anak terlihat berwarna merah dan membiru.
Melihat hal itu, lantas Sugih menanyai JMH, namun anaknya tersebut awalnya tak mau bercerita.
Setelah coba ditanyai beberapa kali, akhirnya JMH mau buka suara siapa yang telah melakukan penganiayaan terhadapnya.
Sugih menjelaskan, JMH mengakui hal itu merupakan perbuatan dari wali kelasnya yang berinisial HR.
"Saya heran kok ada luka lebam biru dan merah di kakinya. Awalnya saya kira dia berkelahi dengan temannya, tapi saat ditanya dia jawab karena ditendang dan dicubit oleh wali kelas," kata Sugih, seperti dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Selasa (12/2/2019).
• Siswa yang Aniaya Staf Sekolah Terancam Dikeluarkan, Guru Sudah Kewalahan karena Sering Bikin Onar
2. Sekolah Lambat Beri Klarifikasi
Setelah mendengar pengakuan anaknya itu, kemudian keesokan harinya pada Jumat (8/2/2019), Sugih meminta klarifikasi soal dugaan penganiayaan JMH pada pihak sekolah.