Pilpres 2019
TKN Jokowi-Ma'ruf: Tidak Ada yang Baru dari Pidato Prabowo, Hanya Retorika, Klise dan Miskin Gagasan
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily memberikan tanggapannya atas pidato calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto dalam acara Pidato Kebangsaan.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Ia mengungkapkan keluhan petani di Klaten yang mengaku sedih karena hasil panennya tidak laku karena pemerintah memberlakukan kebijakan impor bahan pangan seperti beras.
Ada pula petani tebu di Jawa Timur yang bersedih karena kebijakan impor gula.
Sementara, ujarnya, banyak emak-emak yang mengeluh karena harga bahan pokok begitu mahal.
"Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal dari harga dunia?" ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk memproduksi produk canggih berteknologi tinggi.
• Geram Lagunya Dibuat Kampanye Dukung Prabowo, Rapper Kill the DJ: Yang Tidak Terima Bukan Cuma Saya
"Kita harus bikin mobil."
"Kita harus bikin mobil benar-benar produk Indonesia, jangan mobil etok-etok (pura-pura - red)."
"Kita harus bikin kapal-kapal niaga, kapal angkut, kereta api," tegas Prabowo.
Prabowo juga tampak menyinggung masalah keamanan negara.
Prabowo melalui pidatonya bahkan memaparkan kalimat sindiran terkait kinerja intelijen saat ini.
Menurutnya, sebagai intelijen, seharusnya mereka bertugas untuk memantau musuh negara.
"Intelijen itu intelin (memantau) musuh negara, jangan intelin," ujar Prabowo.
Perkataan dari Prabowo ini disambut tertawaan dan tepuk tangan dari para relawan.
Lalu, Prabowo melanjutkan bahwa intelijen jangan memantau mantan presiden hingga ulama-ulama.
"Jangan intelin, mantan presiden, jangan intelin mantan ketua MPR RI, jangan intelin anaknya proklamator kita, jangan intelin mantan panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar kita," ujarnya.