Kabar Tokoh
Sudirman Said Buru-buru Akhiri Percakapan dengan Aria Bima saat Diajak Berdebat: Saya Ada Acara Lain
Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Sudirman Said tiba-tiba ingin mengakhiri percakapannya dengan politisi PDIP Aria Bima
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said tiba-tiba ingin mengakhiri percakapannya dengan politisi PDIP Aria Bima.
Hal itu dilakukan Sudirman Said saat menjadi narasumber secara teleconference dengan Aria Bima pada acara Kabar Petang TV One, Jumat (15/12/2018).
Dalam pembahasan tersebut, kedua narasumber diajak berdiskusi terkait pemindahan posko kemenangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah.
Pembawa acara menanyakan apakah pemindahan ini juga terkait dengan peroleh suara Sudirman Said yang kala itu berpasangan dengan Ida Fauziah mendapatkan suara yang tak terduga.
Diketahui Ida Fuziah merupakan kader dari PKB yang kini berada di kubu capres cawapres Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin.
"Pak Sudirman tak dipungkiri Bapak waktu itu bersama Ibu Ida (cagub/cawagub Jawa Tengah) memperoleh 41,22 persen tapi partai-partai pendukung Bapak saat itu adalah partai yang saat ini mendukung Jokowi saat ini, ini bagaimana masih yakin bisa menang?," ujar pembawa acara.
• Gerindra Sebut Temukan 1,6 Juta DPT Ganda, KPU Bolehkan Parpol Buka 4 Tanda Bintang di NIK
Sudirman menjawab bahwa perolehan suaranya saat itu karena masyarakat Jawa Tengah (Jateng) yang menginginkan perubahan.
Ia juga tidak tahu seberapa berpengaruh Ida Fauziah yang berasal dari PKB bisa meraup suara di Jateng yang dikenal dengan kandang dari PDIP.
"Saya mau bilang itu karena masyarakat Jateng, saya tidak tahu seberapa besar dari faktor saya dan mbak Ida," ujarnya.
Lalu, Aria Bima yang berada di dalam studio ditanya terkait kekhawatiran tim pemenangan Prabowo-Sandi memindahkan posko kemenangan di kandang partainya tersebut.
"Dengan memindahkan posko ke Jawa Tengah tidak ada rasa khawatir?," tanya pembawa acara.
"Tidak, ya memang tidak koleratif yang pertama posko kita di sana kuat semua, caleg kita relatif dominan door to door nya, memang kita nggak takabur ya, kewaspadaan tetap ada tapi berlebihan enggak, memang jawa tengah ini merah banteng," ujarnya.
Aria Bima juga menanggapi pernyatan dari Sudirman dengan mengatakan bahwa pengaruh Ida Fauziah sangat berpengaruh untuk mendapatkan suara.
• Peneliti UI Sebut Panitia Reuni Akbar 212 Terlibat dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandi
"Tadi Pak Sudirman Said jangan mengabaikan Mbak Ida, karena banyak teman saya nyuwun sewu (permisi-red) ya untuk pilgub, nanti pilpres tetap Pak Jokowi, itu disampaikan teman banser PKB."
"Pola inilah yang bekerja dan saya tidak terlalu khawatir atas kehadiran posko itu saya melihat sebagai mitra yang hadir, saya percaya kampanye-kampanye yang lebih beradab akan banyak Pak Sandi belajar di Jawa Tengah," ujar Aria Bima.
Dengan pemindahan itu, Aria Bima berharap tim dari Prabowo-Sandiaga bisa banyak belajar tentang kampanye yang santun.
"Ini penting ya hoaks, persontoloyoan di tahun 2014, saya berharap figur pak Sandi bisa belajar untuk tim-timnya."
"Saya sepakat Pak Sudirman politik ini subyeknya rakyat mulia, dan ini yang saya katakan kekhawatiran yang perlu saya katakan adalah narasi pertempuran, perkelahian."
Ia juga memberikan contoh soal inisiator Gerakan 2019 Ganti Presiden yang pernah berorasi di depan warung anak dari Jokowi.
• Debat Tim Pemenangan Kedua Capres soal Siapa Paling Merakyat, Saling Sindir Budiman dan Dahnil Anzar
"Semisal contoh Pak Sudirman Said walaupun tidak terjadi sesuatu hal waktu Pak Mardani (Ketua DPP PKS) sama Neno Warisman (aktivis Gerakan Ganti Presiden) mengadakan Ganti Presiden di Solo di depan toko anaknya Pak Jokowi ini masyarakat Solo tertawa, tapi tata krama itu orang Solo tertawa sebenarnya ada sopan santun nggak sih?."
"Kalau posko kan tempat umum, tapi kampanye di depan warung anaknya pak presiden itu kalau wong (orang-red) Solo bilangnya mbok rodok nduwe (ya agak punya aturan lah-red) aturan, tapi kita jaga untuk tidak terjadi sesuatu, cara kesantunan itu perlu dijaga," katanya.
"Artinya mengatakan tim Prabowo-Sandi kurang santun?," tanya pembawa acara.
"Karena kan masuk ke Jateng, Pak Sudirman tahu persis gak pakai cara head to head, konfrontatif," jawab Aria Bima.
"Itu kalau di Jateng itu tidak begitu, boleh mengkritik Jokowi tapi ngerti kan kamu memaki orang di tempat orang, jadi seperti ini jangan sampai kesantunan beretika budaya Jateng itu terlihat."
"Kan saya ndak mungkin di depan rumahnya Pak Prabowo di Banyumas terus kampanye anti Prabowo itu nggak santun."
"Atau kampanye di Keluarganya Sudirman Said di Brebes untuk ajak nggak coblos Sudirman Said, itu nggak santun," tambahnya.
• Sebut Indonesia Darurat Korupsi, Sudirman Said: Di Bawah Jokowi, Negara Alami Banyak Kasus Memalukan
Setelah usai, Aria Bima memberikan keterangan, pembawa acara meminta Sudirman Said kembali menanggapinya.
Namun, ia tak banyak memberikan tanggapan karena ia tergesa-gesa untuk segera mengakhiri percakapan.
"Saya minta maaf ini juga harus selesai Mas Bima karena harus ada acara lain, jadi terima kasih yang diucapkan Mas Bima adalah pengingat, saran-saran kita jaga sama-sama, ngomong-ngomong soal nyelonong mas Ganjar juga tiba-tiba nyelongong di rumah adik saya di Brebes tapi saya melihatnya sebagai adik saya di Brebes," kata Sudirman Said.
"Pokoknya kita jaga kesantunan, sekali lagi ini kompetisi, insyaallah kita jaga bersama, niat adalah memindahkan posko kami ingin lebih mengetuk hati jawa tengah," tambahnya.
Ia pun langsung berpamitan mengakhiri percakapan dengan janji bertemu dengan Aria Bima di Jawa Tengah.
Lihat videonya:
Dikutip dari Tribun Solo, Sandiaga Uno mengatakan pemindahan markas perjuangan Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah merupakan strategi jitu menyongsong Pilpres 2019.
Hal ini dilakukan terutama untuk menggenjot elektabilitas di wilayah Jawa Tengah yang selama ini menjadi sarang pendukung Jokowi.
"Yang terpenting itu adalah kami bisa menyapa masyarakat di pelosok-pelosok Jawa," ujar Sandiaga Uno di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Sandi mengatakan jika markas perjuangan berada di Jakarta, akan sangat sulit mengakses dan memobilisasi pergerakan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
"Di Jawa Tengah kami harapkan hasil yang baik buat Prabowo-Sandi karena kami ingin tingkat keterpilihan kami meningkat," lanjutnya, dikutip dari Tribunnews.com.
• Timses Jokowi-Maruf Akui Senang Markas Prabowo-Sandi Pindah ke Jateng, Ferdinand Hutahaean Tertawa
Sandi membeberkan, pada Pilpres 2014 lalu, tingkat keterpilihan Prabowo masih relatif rendah di Jawa Tengah.
"Dan di 2018 karena masyarakat Jawa Tengah inginkan perubahan, maka kami maintain itu, dan caranya dengan menyapa warga Jawa Tengah secara langsung," imbuhnya.
Bahkan, ditambahkan Sandi, bukan tak mungkin nanti fokus relawan Prabowo-Sandiaga akan dibagi ke provinsi lainnya, yakni Jawa Timur.
"Suara dari Jawa Timur ke Pak Prabowo juga bisa diserap lebih banyak,"ucapnya.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)