Reuni Akbar 212
Aa Gym Usulkan agar Ahok Diundang Reuni Akbar 212 Tahun Depan: Sudah Enggak Ada Masalah Lagi
Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym mengusulkan agar Reuni Akbar 212 mengundang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Seakan itu terhujam pada diri kami. Radikal, intoleran, mau memisahkan, anti Pancasila, teroris, itu walaupun tidak dituduhkan langsung tapi seakan-akan kenapa? Padahal kami itu begitu mencintai negeri ini."
"Saya rela mati demi menjaga bangsa ini tetap penuh keberkahan di jalan Allah," ungkap Aa Gym disambut tepuk tangan riuh para penonton di studio.
• Sering Diinterupsi saat Berargumen di ILC, Rocky Gerung Beri Ucapan yang Disambut Tepuk Tangan
Aa Gym kemudian melanjutkan pernyataannya dengan mengungkapkan apa yang terjadi dalam aksi reuni tersebut.
"Demi Allah, saya tidak rela bangsa ini hancur. Oleh karena itu mungkin ada rasa ini, tapi kemana harus bicara. Ketika ada peluang, berkumpul seperti itu, maka berbondong-bondongalah, berbicara dengan perilaku," kata Aa Gym.
"Kami itu bukan perusak negeri ini, maka rumput pun tidak ada yang dirusak. Kami bukan orang yang bengis dan kasar, maka senyuman pun dirasakan. Kami bukan orang-orang yang ingin merusak, yang keji, maka kasih sayang pun bertebaran."
"Saudara-saudara kita yang tidak beragama Islam bisa merasakan di sana," imbuh Aa Gym.
Aa Gym mengungkapkan jika semua itu tidaklah bisa direkayasa.
"Ini semua tidak bisa direkayasa, saya tidak menduga akan sebanyak ini yang hadir, dan saya kira panitia juga susah menduganya."
"Bagaimana mungkin, ini tidak ada tokoh-tokoh yang biasa berbicara banyak, ini bukan gerakan tokoh," lanjut Aa Gym.
Oleh karena itu Aa Gym berharap 212 tetap ada siapa pun presidennya.
"Siapa pun nanti yang ditakdirkan jadi presiden, 212 ini kita rawat menjadi momentum kebersamaan kita," katanya.
"Andai kata, ini kita jadikan bahan renungan, evaluasi buat semua, kita beruntung dengan adanya kejadian ini."
"Siapa sih yang mau menghancurkan negeri ini?,"
• Debat soal Politisasi Reuni 212 dengan Boni Hargens di ILC, Dedi Gumelar: Saya Boleh Pulang Enggak?
"Sakit hati itu, sakit, robek, kalau mendengar Islam selalu dikaitkan dengan kekerasan, terorisme, radikal, intoleran, anti Pancasila, lah siapa kami ini?"
"Kami ini lahir di negeri ini, masya Allah, perih kata-kata itu, setiap ada yang ngomong itu perih hati kami."