Kabar Tokoh
Dahnil Anzar: Demonstrasi di Alam Demokrasi Itu Biasa, Apalagi Pak Jokowi Senang Kalau Ada Demo
Dahnil juga menyinggung, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta untuk didemo mahasiswa karena itu berarti masyarakatnya pedulinya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi tudingan aksi demo mahasiswa yang ditunggangi kubu politik oposisi.
Dilansir TribunWow.com dari program Talkshow Tv One Apa Kabar Indonesi Pagi, Minggu (16/9/2018), menurut Dahnil demonstrasi di alam demokrasi adalah hal yang biasa, menurutnya, mengenai momentum, mahasiswa bergerak karena memang keadaanya seperti itu.
Ia juga mengatakan hal itu disebut menunggangi karena tokoh politik yang melihat, jika masyarakat biasa akan melihat itu sebagai hal yang biasa.
"Karena yang melihat itu adalah politisi, kalo yang melihat orang biasa, ya biasa saja," ujar Dahnil.
Dahnil juga menyinggung Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta untuk didemo mahasiswa karena itu berarti masyarakatnya peduli dengan Jokowi.
"Apalagi Pak Jokowi berulang kali menyebutkan saya (Jokowi) senang ada demonstrasi, artinya peduli dengan saya. Lho ini berarti mereka (para mahasiswa) peduli," tutur Dahnil.
Sebelumnya, Politikus PDIP Andian Napitupulu mengatakan gerakan tersebut menguntungkan oposisi.
• Fadli Zon dan Ratna Sarumpaet Beri Tanggapan soal Demo Mahasiswa di Makassar yang Dibubarkan Paksa
Andian melanjutkan, yang dituntut mahasiswa sama dengan yang digaungkan tokoh oposisi.
"Kutipan-kutipannya, itu sama persis dengan yang digunakan kelompok oposisi, harga telur, harga tempe, harga ini, itu, sama persis."
"Isu harga telur ini kan pertama kali digaungkan oleh tokoh politik," ungkap Andian.
Menurut Andian, seharusnya mahasiswa jika tidak mau disebut ditunggangi, harus menjelaskan dengan mencari contoh tuntutan lain.
Lanjutnya, menurut Andian, mengapa harus saat mendekati pemilu mahasiswa melakukan demonstrasi, tidak sebelum-sebelumnya.
Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Sumatera, Fauzul membantah jika demonstrasi yang dilakukan mahasiswa ditunggangi tokoh polik ataupun partai politik.
Fauzul mengungkapkan gerakan tersebut murni dari kegelisahan masyarakat.
"Mahasiswa bergerak atas dasar kegelisahan, mahasiswa hujan-hujanan, mahasiswa panas-panasan, mahasiswa bahkan sampai ada yang bentrok dengan kepolisin, dipukul, tapi dituding ditunggangi dan lain sebagainya," tutur Fauzul.