Breaking News:

Hardiknas 2018, Fadli Zon: Datangkan 200 Dosen Asing Tidak Akan Perbaiki Mutu dan Iklim Akademik

Peringatan Hardiknas 2018, Fadli Zon menyoroti sejumlah isu-isu yang saat ini tengah dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews
Fadli Zon 

Sekali lagi coba bayangkan, pada kuartal pertama abad ke-20, kemampuan membaca siswa-siswa kita tak ada bedanya dengan kemampuan siswa-siswa di Perancis, Belanda, Jepang, Rusia, atau Swiss.

Kini, kita tdk lagi merisaukan kenyataan siswa-siswa kita tak lagi membaca sastra, asalkan nilai ujian nasional mereka tinggi.
Betapa buruknya cara kita mendefinisikan persoalan dlm bdg pendidikan.

Standar nilai ujian siswa-siswa kita saat ini boleh saja tinggi, dan kita bisa saja membuatnya menjadi semakin tinggi lagi.
Tapi, masalahnya, bagaimana jika ukuran kualitas yang sebenarnya tak bisa diukur oleh nilai-nilai tadi?

Inilah yg saya maksud dgn jangan tingkatkan mutu pendidikan kita dengan cara instan, artifisial, dan salah.

Salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah guru.

Sy melihat model rekrutmen pemerintah atas para guru ini masih buruk.

Dlm catatan sy, jumlah guru berstatus PNS itu sekitar 1,7 juta.

Sementara guru berstatus honorer sekitar 812 ribu orang.

Jadi, sekitar 48 persen tenaga pendidik kita adalah honorer, yg biasanya dibayar alakadarnya dan itupun sering dirapel.

Bagaimana bisa kita meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran dengan komposisi dan situasi tenaga pengajar semacam itu?

Begitu jg dgn kondisi di perguruan tinggi.

Daripada mendatangkan 200 dosen asing yg gajinya bisa sepuluh kali lipat gaji dosen lokal, jika punya dana pemerintah sebaiknya memberikan insentif lebih untuk dosen-dosen berprestasi, yg rajin menulis publikasi atau sejenisnya.

Sy kira itu akan lebih menggairahkan iklim akademik di kampus-kampus kita.

Begitu jg dgn soal publikasi internasional.

Pemerintah seharusnya membuat program untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Indonesia.

Penerjemahan buku baik sastra maupun buku-buku keilmuan yg diseleksi, ke dlm bahasa Inggris.

Sebab, harus kita akui jika kemampuan berbahasa asing di kalangan dosen kita juga terbatas.

Cara ini menurut saya lebih efektif untuk memperkenalkan Indonesia di panggung akademik dunia.

Dosen-dosen kita jg akan lebih percaya diri, krn kemampuan intelektual mereka akhirnya tak terdilusi oleh kemampuan berbahasa asingnya," tulis Fadli Zon. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sindir Jokowi, Rocky Gerung: Kalau Rakyat Bisa Beli, Ngapain Antre di Monas

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Hari Pendidikan NasionalFadli ZonTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved