Breaking News:

Jangan Suka Menyakiti Hati, Menurut Penelitian, Sakit Hati Bisa Menyebabkan Kematian

Pakar jantung asal Australia, Nikki Stamp mengatakan sakit hati bisa saja menyebabkan kematian.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
http://bigthink.com
Ilustrasi 

Populer: Manfaat Rutin Makan 2 Buah Pisang Selama Sebulan, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Hal ini pertama kali dijelaskan di Jepang tahun 1990, setelah jantung seorang pasien dikatakan bentuknya menyerupai panci gurita, dan baru baru dikenali di Australia 10 tahun kemudian.

Dr Stamp mengatakan takotsubo jarang terjadi, biasanya menyerang perempuan setelah menopause, dan tidak semua orang yang menderita akan meninggal dunia.

Seminggu setelah gempa Christchurch di tahun 2011, 185 orang tewas, lebih dari 20 pasien menderita takotsubo.

"Lonjakan penyakit seperti ini tidak sering kita lihat," kata Dr Stamp.

Penelitian sudah dilakukan dan para periset mengubah cara kita berpikir soal patah hati dalam pengertian medis.

"Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir depresi telah dianggap sebagai faktor berisiko pada penyakit jantung yang berdiri sendiri," kata Dr Stamp.

"Sekarang, yakni 20 tahun setelahnya, ini bukanlah sesuatu yang orang katakan karena sepertinya lembut," imbuhnya.

Telah ada juga sejumlah penelitian lebih lanjut soal bagaimana depresi tidak hanya berpengaruh pada masalah jantung, tapi juga bagaimana bisa mempengaruhi pemulihan Anda.

"Pengobatan dalam hal ini menjadi sedikit lebih holistik," kata Dr Stamp.

"Kami menyadari bahwa penyakit ini tidak ada di luar sana dan ini menjadi benar-benar penting," pungkasnya. (*)

Tags:
KematianSakit HatiKesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved