Jangan Suka Menyakiti Hati, Menurut Penelitian, Sakit Hati Bisa Menyebabkan Kematian
Pakar jantung asal Australia, Nikki Stamp mengatakan sakit hati bisa saja menyebabkan kematian.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Seberapa mungkin Anda meninggal karena sakit hati dan kesedihan?
Pakar jantung asal Australia, Nikki Stamp mengatakan sakit hati bisa saja menyebabkan kematian.
Istilahnya adalah takotsubo, diambil dari bahasa Jepang yang artinya guci gurita.
Secara garis besar, 'sakit hati' adalah istilah emosional yang kita anggap sebagai gejala fisik karena patah hati atau kesedihan.
"Apa yang kita tahu bagi sebagian orang merasa tertekan karena kehilangan seseorang, atau apapun yang membuat tertekan dalam hidup, memicu banyak reaksi dalam tubuh secara fisik dan dan juga secara psikologi yang dapat menyebabkan penyakit, bahkan kadang-kadang menyebabkan seseorang meninggal dunia, "kata Dr Stamp.
Populer: Karena Punya Wajah Mirip, Polisi Rela Berpura-pura Jadi Anak Pasutri Tua Demi Kesehatan Ibu
Penelitian menunjukkan 30 hari pertama setelah orang yang dicintai meninggal, risiko kematian kita juga meningkat secara signifikan.
Ini karena stress atau rasa tertekan yang dirasakan.
"Apa yang terjadi hal-hal seperti itu meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda, membuat jantung bekerja lebih cepat, darah lebih kental, dan merusak sistem kekebalan tubuh Anda," kata Dr Stamp.
"Dan, tentu saja, kita mulai melakukan hal-hal yang mungkin tidak baik, seperti menguburkan perasaan dengan makan-makan enak atau tidak berolahraga, tidak mau berhubungan dengan orang lain."
"Ini benar-benar bagian penting bagaimana kita mengatasi stress," imbuhnya.
Populer: Punya Istri Cerewet Ternyata Bisa Bikin Lebih Sehat
Tekanan karena kesedihan dapat berdampak pada kesehatan secara umum, tapi ada kondisi medis tertentu yang terbukti dengan sebutan "taktsubo cardiomyopathy", sebuah sindrom yang menurut dokter sekarat karena patah hati.
"Dalam keadaan stress akut yang terjadi adalah adanya peningkatan adrenalin dan ini menyebabkan hal yang sama dengan serangan jantung," kata Dr Stamp.
"Berbicara soal takotsubo, kita sebenarnya melihat semua pengujian yang merujuk pada serangan jantung."
"Saat kita melihat jantung mereka, secara fisik melihat jantung mereka, yang kita lihat biasanya adalah pembuluh koroner dan jantung yang menggembung."