Natal 2017
Tak Jadi di Monas Pemprov DKI Putuskan Adakan Perayaan Natal di Jiexpo, Ini Alasannya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk menyelenggarakan perayaaan natal di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Editor: Lailatun Niqmah
Ia mengungkapkan, hal tersebut semata-mata demi mewujudkan kesederhanaan dalam beribadah.
Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Sebesar 4,8 Persen hingga Oktober, Digunakan untuk Hal Ini
Alasan lain, ia merasa tidak perlu dana APBD digunakan untuk acara tersebut.
Bagi Romo Benny, kurang penting apabila dana APBD digunakan untuk menggelar acara Natal bersama.
Ia lebih memilih agar dana itu disalurkan kepada anak-anak miskin.
"Enggak perlulah dana APBD digunakan untuk ini, enggak penting. Mending untuk anak-anak miskin," katanya.
Natal, lanjutnya, bukanlah merupakan perayaan seremonial melainkan perayaan dalam menyambut datangnya Yesus Kristus yang harus dirayakan dengan sederhana.
Baca: Viral! Iring-iringan Mobil Pelat Merah Diduga Arogan dan Bahayakan Pengendara Lain
"Kami ucapkan terima kasih, tapi lebih tepat bagi Umat Katolik jika dirayakan di gereja dengan liturgi. Apalagi, saat ini sedang ada situasi keprihatinan. Dananya lebih baik untuk kepentingan produktif saja," imbau Romo Benny.
Ia juga mengaku khawatir, bila dirayakan di Monas, acara yang diklaim melibatkan ribuan orang itu akan membuat kemacetan dan kesemrawutan.
"Kan itu juga lapangan besar, bisa mengganggu ketertiban umum, kemudian kalau dipakai kemacetan, kan kasihan banyak masyarakat yang terdampak," tuturnya.
Lebih lanjut, Romo Benny yakin bahwa usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak terkait kepentingan politik.
Namun, ia menyarankan agar Lapangan Silang Monas yang bersejarah itu dikembalikan ke fungsi aslinya.
"Monas digunakan saja sebagai cagar budaya, sesuai dengan apa yang sejak awal digunakan," katanya. (*)
Baca juga: Paspampres Diduga Terima Uang Suap dari Bekas Dirjen Hubla, CBA: Tamparan Bagi Jokowi