Suap di Kemenhub, Antonius Budiono Blak-blakan, Akui Terima Hadiah Mewah dan Alirkan Uang ke Sini
Terdakwa bekas Direktur Jenderal Hubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono blak-blakan di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta.
Editor: Lailatun Niqmah
Antonius mengaku berkenalan dengan Nur Hasyim saat dirinya menjabat sebagai direktur navigasi.
Hasyim datang bertandang ke kantor Antonius.
Terkait handphone itu, Antonius mengaku tidak pernah mengaktifkannya.
Ketika ditanya apakah menerima duit dari Hasyim, Antonius membantahnya.
Dia mengaku takut karena tahu Hasyim adalah adiknya Muhammad Nazaruddin.
"Karena saya tahu karena Hasyim adiknya Nazarudin saya tidak berani menerima satu rupiah pun," kata dia.
Terima ATM Berisi Rp 2,3 Miliar
Antonius Tonny Budiono mengakui diberikan fasilitas ATM Bank Mandiri berisi ratusan juta oleh terdakwa Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adi Putra Kurniawan.
Trending YouTube! Viral 4 Aliran Sulap The Sacred Riana, Netizen: Ini Mah Bukan Sulap tapi Horror
Antonius Tonny Budiono mengakui diberikan fasilitas ATM Bank Mandiri berisi ratusan juta oleh terdakwa Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adi Putra Kurniawan.
"Beliau sampaikan ini ada uang tiga ratus juta untuk operasional," kata Antonius saat bersaksi untuk terdakwa Adi Putra di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacakan hakim, Adiputra mengatakan uang itu sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengajari dia untuk memenangkan tender.
"Iya, betul," jawab Antonius saat dikonfirmasi hakim.
Antonius total merima uang di ATM tersebut sebesar Rp 2,3 miliar. Dia menerima transfer uang Rp 300 juta sebanyak 7 kali dan satu kali sejumlah Rp 200 juta. Karena telah digunakan untuk berbagai keperluan, uang di ATM atas nama Joko Prabowo itu tersisa Rp 1,17 miliar.
Berikan Ratusan Juta ke Paspamres