5 Indikator Mudah untuk Mengukur Kesehatan Kantong
Mengukur kesehatan keuangan mungkin bisa sesederhana hitungan antara beban utang dengan aset atau antara pasak dengan tiang.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Angka ini tidak sehat karena idealnya beban utang Anda memakan 35% pendapatan bulanan.
Supaya masalah utang tidak makin mempurukkan keuangan Anda, Anda perlu mengambil langkah untuk menurunkan beban utang, apakah dengan menjual aset, melakukan refinancing utang atau menambah penghasilan.
4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur risiko kebangkrutan Anda.
Kondisi bangkrut adalah ketika seseorang memiliki utang melebihi jumlah total asetnya.
Rasio solvabilitas bisa kita dapatkan dengan membagi antara nilai total kekayaan bersih dibagi total aset.
Misalnya, nilai total kekayaan bersih Anda adalah Rp 1,62 miliar.
Sedangkan nilai aset Anda mencapai Rp 2,2 miliar.
Maka, rasio solvabilitas Anda adalah 73,5%.
Berarti, Anda masih mampu bertahan kendati terjadi penurunan nilai aset hingga 73,5%.
Angka ideal rasio ini adalah minimal 50%.
5. Pertumbuhan Pendapatan
Apakah kenaikan gaji yang Anda dapatkan berarti pendapatan Anda meningkat? Belum tentu. Anda bisa mengukur dengan lebih tepat berapa pertumbuhan pendapatan Anda dengan cara berikut ini, yaitu, pendapatan tahun ini dikurangi pendapatan tahun lalu bagilah dengan nilai pendapatan tahun lalu, hasilnya kurangi dengan laju inflasi.
Sebagai contoh, pendapatan Anda tahun lalu Rp 7,5 juta.
Sedang saat ini pendapatan Anda Rp 17 juta.
Tingkat inflasi adalah 6%.
Maka, pertumbuhan pendapatan Anda adalah= ([Rp 17 juta-Rp 7,5 juta]/Rp 7,5 juta)-6% = 119%.
Artinya, pendapatan Anda meningkat 119% dibandingkan periode sebelumnya. (*)