QRIS BRI
Padukan Pembayaran Tunai dan Nontunai Bikin Untung Berlipat, Kedai Jenny Burger Jualan Makin Cepat
Cara jitu Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla mengurai antrean pembeli menggunakan QRIS.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Kerumunan orang berjubel di depan Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla yang berlokasi di car free day Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (27/4/2025).
Bukan cuma membeli makanan di Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla, banyak orang yang ingin mencari sarapan pagi di depan gerbang Taman Sriwedari.
Namun, pemandangan unik terjadi di depan Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla yang cepat meladeni pelanggan hingga mengurangi antrean mengular.
Ternyata sang pemilik Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mempercepat transaksi pembayaran.
“QRIS yang saya pakai BRI, karena tabungan punya anak tidak kena potongan setiap bulannya ,” ujar Jenni pemilik kedai piza dan burger pada TribunWow.com.
Jenny merasakan manfaat menggunakan transaksi nontunai selain tidak perlu mencarikan susuk (kembalian), ia juga merasa aman karena pembayaran langsung masuk tabungannya.
“Manfaatnya banyak karena uang langsung masuk tabungan jadi aman, enggak perlu kasih kembalian juga,” tambah Jenny.
Selain itu, Kedai Jenny Burger dan Pizza Meyla mengikuti perkembangan zaman serta permintaan pembeli yang kebanyakan adalah anak-anak muda.
“Kalau event di kampus-kampus biasanya banyak yang bayar pakai QRIS, kalau anak-anak muda kebanyakan nyari yang praktis,” kata Jenny.
Jenny hanya mematok harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu untuk burger dengan varian toping berbeda, sedangkan piza buatannya hanya dibanderol Rp 15 ribu ke atas.
Wanita asal Solo itu bisa meraup keuntungan hingga Rp 800 ribu lebih hanya di hari Minggu pukul 5 hingga 9 pagi.
“Kalau car free day kita bisa sampai Rp 800 ribu pas ramai, karena tidak sewa tempat juga. Kemarin itu biasa bisa dapat Rp 400 ribu,” ucap Jenny.
“Car free day untuk penjualan pizza pasti habis, Alhamdulillah dua minggu ini selalu habis,” jelasnya.

Pendapatan tersebut tentu berbeda ketika Jenny awal-awal membuka kedai burger di kawasan Solo Baru pada tahun 2008.
Kala itu, Jenny hanya menjual dengan harga Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per burger.