5 Indikator Mudah untuk Mengukur Kesehatan Kantong
Mengukur kesehatan keuangan mungkin bisa sesederhana hitungan antara beban utang dengan aset atau antara pasak dengan tiang.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
2. Rasio tabungan (Saving Ratio)
Menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan di masa depan, sudah menjadi kebiasaan finansial yang perlu selalu dipupuk.
Anda bisa mengukur apakah nilai yang Anda tabung saat ini sudah ideal atau belum memakai rasio tabungan.
Caranya, nilai tabungan tahunan dibagi dengan jumlah pendapatan tahunan.
Rasio ini bertujuan untuk menetapkan persentase yang idealnya Anda tabungkan setiap tahun atau setiap bulan.
Sebagai contoh, nilai tabungan Anda adalah Rp 40 juta yang tersebar di tabungan dan deposito bank.
Adapun total pendapatan tahunan Anda mencapai Rp 180 juta.
Maka, rasio tabungan Anda adalah Rp 40 juta/Rp 180 juta= 22,2%. Angka minimal rasio tabungan adalah 10%, lebih besar lebih baik.
Sehingga, dengan rasio tabungan 22,2%, Anda sudah cukup bagus.
3. Rasio kemampuan pelunasan utang (Debt Service Ratio)
Rasio ini sangat penting untuk mengukur kemampuan Anda dalam membayar cicilan utang.
Angkanya bisa Anda dapatkan dengan membagi antara beban cicilan utang per tahun/per bulan dibagi dengan nilai pendapatan per tahun atau per bulan.
Angka ideal rasio ini adalah maksimal 35%, tidak boleh melebihi itu.
Misalnya, setiap bulan Anda harus membayar cicilan utang Rp 4 juta, sedangkan jumlah pendapatan bulanan Anda adalah Rp 7 juta.
Maka, debt service ratio Anda adalah Rp 4 juta/Rp 7 juta= 58%.