Breaking News:

Idul Adha 2017

Astaga, Daging Kambing Jadi 'Biang Kerok' Darah Tinggi Ternyata Mitos! Begini Penjelasannya!

Banyak yang menghindari makan daging kambing karena takut tekanan darahnya naik.

Editor: Galih Pangestu Jati
Shutterstock
Ilustrasi 

Oleh karena itu, asupan lemak jenuh dari makanan tidak boleh melebihi dari 20 gram setiap hari.

Namun daging kambing sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsinya tetap tergolong lebih kecil daripada daging sapi atau ayam.

Ini karena kandungan lemak jenuh daging kambing yang jauh lebih rendah dari keduanya. 

Lemak jenuh daging sapi pada umumnya berkisar sekitar 6 gram, dan ayam mengandung hampir 2,5 gram lemak jenuh per porsinya.

Sementara itu, kadar lemak jenuh daging kambing hanya sekitar 0,71 gram per 100 gram berat daging.

Aplikasi AyoPoligami.com Bikin Geger, Netter Geram Gara-gara Isi Chatnya Bicarakan Hal Ini

Daging kambing justru diperkaya oleh lemak tak jenuh, sekitar 1 gram per porsi, dibanding daging sapi atau ayam.

Lemak tak jenuh adalah jenis lemak baik yang membantu menyeimbangkan kadar kolesterol darah, mengurangi peradangan dalam tubuh, dan menstabilkan detak jantung.

Lalu, dari mana asalnya mitos makan daging kambing bisa bikin darah tinggi?

Makan daging kambing tidak menyebabkan hipertensi.

Namun demikian, ada beberapa faktor yang secara tidak langsung menyumbang kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsinya.

Tekanan darah naik setelah makan daging kambing cenderung disebabkan oleh teknik memasak yang salah.

Olahan daging kambing di Indonesia umumnya digoreng dulu sebelum diolah lebih lanjut, atau dipanggang dan dibakar untuk sate dan kambing guling.

Memasak dengan cara digoreng, dibakar, atau dipanggang akan meningkatkan kalori makanan daripada versi mentahnya.

Ditambah lagi, mengolah daging dengan cara-cara ini membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin yang akan berubah jadi lemak dan diserap cukup banyak oleh daging.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Idul Adha 2017DagingFakta Kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved