Bukan Cuma Memperlancar ASI, Tanaman Ini Juga Bisa Jadi Obat Bisul dan Sembelit
Katuk (Sanopus androgynus (L) Merr.), tanaman perdu dari suku Euphorbiaceae ini ramping, tegak, dan berkayu.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM – Katuk (Sanopus androgynus (L) Merr.), tanaman perdu dari suku Euphorbiaceae ini ramping, tegak, dan berkayu.
Tingginya mencapai 2,5 m tumbuh liar, juga sering ditanam sebagai pagar hidup.
Cabangnya agak lunak dan daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, bentuk lonjong sampai bundar, panjang 2,5 cm dan lebar 1,25-2 cm.
Daun hijau tua, terkadang bintik-bintik keperakan pada bagian atas.
Buahnya kecil-kecil di cabang bawah daun.
Sehari Minum 6 Kaleng Soda, Lihat Apa yang Terjadi pada Pria Ini!
Ada jenis katuk merah dan katuk hijau.
Daun katuk hijau sering dikonsumsi sebagai sayur bening, dikukus, atau digoreng dengan telur.
Proses pemasakan mengurangi efek negatif dan racun.
Daun katuk diyakini berkhasiat meningkatkan produksi ASI.
Juga digunakan sebagai obat borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Tak Kalah dari Artis Papan Atas! 21 Tas Bermerek Anniesa Bos First Travel Bernilai Miliaran
Daun dan akar katuk mengandung saponin, fl avonoida, dan tanin. Katuk bersifat manis, mendinginkan sehingga baik untuk menurunkan demam dan membersihkan darah.
Tiap 100g daun katuk mengandung 59 kalori, 70 g air, 4,8 g protein, 1 g lemak, 11 g karbohidrat, serat 1,5 g, abu 1,7 g, kalsium 0,4 mg, fosfor 83 mg, besi 2,7 mg, vitamin B1 0,1 mg, dan vitamin C 200 mg.
Daun katuk memiliki komposisi vitamin C paling tinggi dibandingkan dengan sayuran lain.