Bukan Mistis, Begini Penjelasan Medis soal Fenomena 'Ketindihan' atau 'Sleep Paralysis'
Hal itu yang oleh kebanyakan orang disebut sebagai 'ketindihan', yang sering disangkut-pautkan dengan kejadian mistis. Seperti ditiduri oleh jin.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Apa kamu pernah mengalami hal seperti terbangun dari tidur, namun tidak mampu berbicara atau bergerak?
Hal itu yang oleh kebanyakan orang disebut sebagai 'ketindihan', yang sering disangkut-pautkan dengan kejadian mistis.
Seperti ditiduri oleh jin atau makhluk halus lainnya, sehingga tidak bisa bangun.
Namun bukanlah berhubungan dengan hal mistis, karena secara medis 'ketindihan' ini bisa dijelaskan secara logika.
Fakta atau Mitos, Mencukur Bulu Kaki Justru Bikin Bulu Tumbuh Lebih Lebat, Begini Penjelasan Dokter!
Melansir dari laman Instagram @dokter_pedia, ketindihan ini secara medis disebut dengan istilah Sleep Paralysis.
Yakni peristiwa yang biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur.
Ketindiahan ini biasanya akan berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.
Berikut ini ada dua jenis sleep paralysis yang biasanya terjadi.
1. Hypnagogic sleep paralysis
Kelumpuhan atau paralysis jenis ini terjadi sebelum seseorang tertidur sepenuhnya.
Biasanya ketika menjelang tidur, tubuh akan terasa makin rileks dan perlahan-lahan kehilangan kesadaran.
Bagi seseorang yang mengalami hypnagogic sleep paralysis, dirinya tetap tersadar, tapi dia tidak dapat berbicara atau menggerakkan tubuh.
2. Hypnopompic sleep paralysis
Kelumpuhan semacam ini berlangsung ketika seseorang tersadar pada akhir masa tidur.
Masa tidur terbagi menjadi dua, yaitu NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement).
Porsi NREM adalah sekitar 75 persen dari masa tidur, sementara sisanya menjadi masa tidur REM.
Ketika seseorang tersadar sebelum masa REM berakhir, maka pada saat itulah bisa terjadi hypnopompic sleep paralysis.
Bukan Termasuk Jenis Narkotika, Ini Alasan Tora Sudiro Ditangkap hingga Jadi Tersangka
Lalu apa sebenarnya pemicu ketindihan ini?
Ternyata secara medis hal ini disebabkan oleh kelumpuhan otot.
Otot menjadi tidak aktif saat tidur, merupakan hal yang normal.
Pada waktu ketindihan terjadi, ketidakaktifan otot berlanjut untuk beberapa saat dari masa tidur ke masa sadar.
Saat mengalami ketindihan, ada kemungkinan juga mengakibatkan seseorang merasa sulit bernapas.
Selain itu, tidak jarang ada yang merasakan sensasi lain, misalnya merasa ada sosok lain bersamanya.
Ini merupakan jenis halusinasi yang umum terjadi.
Ganasnya Kanker Otak yang Serang Dokter Ryan Thamrin, Inilah 8 Pemicunya!
Biasanya seseorang yang mengalami fenomena ini adalah ketika mengalami kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur.
Faktor usia juga berpengaruh, remaja dan dewasa muda merupakan kalangan yang lebih berisiko.
Selain itu, faktor keturunan, tidur dalam posisi terlentang, mengalami stres, mengidap penyakit bipolar, kram kaki pada malam hari, serta penyalahgunaan obat-obatan, bisa menyebabkan fenomena ini.
Jadi sudah jelaskan kalau kamu ketindihan bukan berarti lagi ditiduri jin. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)