Qatar Hanya Punya 48 Jam untuk Penuhi Tuntutan Arab Saudi dan Sekutunya, Jika Tidak. . .
Qatar kini hanya memiliki watu 48 jam untuk memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi supaya blokade terhadap negeri itu diakhiri.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
Pada pekan lalu, keempat negara itu bertemu di Kairo, Mesir untuk membahas lebih lanjut mengenai langkah selanjutnya yang akan mereka ambil.
Dubes Uni Emirat Arab untuk Rusia Omar Ghobash sempat menyebut bahwa Qatar bisa saja menghadapi sanksi baru jika tidak memenuhi tuntutan yang diajukan.
Beberapa tuntutan yang diajukan antara lain adalah menutup stasiun televisi berita Al Jazeera dan menutup pangkalan militer Turki di negeri itu.
Tuntutan lainnya adalah mendesak Qatar memutus hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin dan beberapa kelompok lain seperti Hezbollah, Al-Qaeda, dan ISIS.
Menlu Indonesia jalin komunikasi dengan Menlu Amerika Serikat terkait Qatar
Retno Marsudi, selaku Menteri Luar Negeri RI dan Rex Tillerson, Menlu Amerika Serikat (AS) telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon guna membahas sejumlah isu utama.
Satu di antaranya adalah mengenai perkembangan krisis diplomatik Qatar.
"Semalam Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menelepon saya. Kita memang sudah janjian dalam minggu ini untuk melakukan komunikasi lewat telepon," kata Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (21/6/2017), dikutip dari Kompas.com.
Terkait permasalah krisis diplomatik di Qatar, kepada Tillerson, Retno menyampaikan kembali posisi Indonesia terhadap masalah tersebut.
Retno juga meminta agar AS juga memberikan kontribusinya supaya situasi tidak memburuk dan dapat segera dilakukan dialog antarnegara yang berkonflik.
"Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan kontribusinya dan sampai saat ini masih terus mengundang kedua belah pihak agar dialog dapat dilakukan," tutur diplomat karier Kementerian Luar Negeri RI itu.
Mantan Duta Besar RI di Kerajaan Belanda juga mengungkapkan jika Indonesia terus berupaya mendorong supaya negara-negara yang berkonflik tersebut untuk menahan diri dan mengedepankan dialog serta rekonsiliasi.
Pekan lalu, Retno menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab (UEA), yaitu Menlu UEA Abdul Rahman bin Mohammde Al Owais.
Dalam pertemuan itu, mereka berdua juga membahas upaya-upaya yang bisa dapat ditempuh untuk menangani krisis diplomatik Qatar.
7 Negara Putuskan Hubungan dengan Qatar, Begini Dampaknya bagi Indonesia!