Terkini Daerah
1.000 Pohon Pisang Raja Tiba-tiba Ditanam di Probolinggo, Ini Sosok di Baliknya
Tanpa banyak diketahui masyarakat, sebuah kegiatan besar berlangsung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tanpa banyak diketahui masyarakat, sebuah kegiatan besar berlangsung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, penanaman 1.000 pohon pisang raja di kawasan hutan Brabe, Kecamatan Maron.
Acara dimulai dengan penanaman simbolis sembilan bibit pisang di sembilan titik lubang, Sabtu (16/11/2025).
Lokasi hutan yang berjarak sekitar 28 km dari Kota Kraksaan ini dikenal sulit dijangkau, sehingga para peserta harus berjuang melewati medan yang menantang.
Sebelum penanaman, kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta doa bersama yang dipimpin oleh tiga tokoh agama.
Meski tidak menggunakan seragam resmi, suasana acara terasa khidmat layaknya kegiatan berskala nasional.
Kebersamaan, toleransi, dan harmoni begitu terasa dalam kegiatan ini.
Hadir sejumlah tokoh lintas agama dan organisasi, di antaranya Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan Kyai Misnaji, Ketua MWC NU Maron Ustadz Cung Asy’ari, Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan Zen Ubaidillah, serta perwakilan umat Katolik dan GKJW Kraksaan, yaitu Rm Fadjar Tedjo Soekarno dan Pendeta Yosephine.
Turut hadir pula pengurus NU dari Mojokerto.
Zen Ubaidillah menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema “Dialog Karya Penanaman 1000 Pohon Pisang”.
Lahan yang digunakan merupakan tanah wakaf milik MWC NU Maron di Desa Brabe.
Motor kegiatan datang dari GP Ansor Kota Kraksaan dan GP Ansor Kecamatan Maron yang kemudian menggandeng umat Katolik Kraksaan dan umat GKJW Kraksaan.
Dijelaskan bahwa penanaman pohon pisang ini dalam rangka ketahanan pangan.
“Kegiatan acara ini merupakan bentuk konkrit toleransi antar umat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,“ ujar Zen Ubaidillah.
Kyai Misnaji terlihat sangat bahagia dengan kegiatan ini.
Dikatakannya, dukungan dan restu penuh bagi para sahabat PC GP Ansor Kota Kraksaan dan PAC GP Ansor Maron.
Apresiasi tulus diberikan karena kejelian para sahabat Ansor dalam membaca dan memanfaatkan potensi pimpinan dan anggota GP Ansor, demi kemandirian organisasi apalagi ditambah dengan komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pernyataan dukungan juga datang dari Ustadz Cung Asy'ari, sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Maron yang notabene pemangku wilayah NU maron sekaligus pemilik tanah waqaf yang diserahkelolakan kepada PAC GP Ansor Maron.
Rm. Fadjar Tedjo Soekarno dari Gereja Katolik St. Paulus, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menjelaskan, kegiatan lintas iman untuk ketahanan pangan itu lahir dari pertemuannya dengan Addin Jauharudin, Ketum GP Ansor pada awal September 2025 yang dihadiri AM Putut Prabantoro, Penasihat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).
Persahabatan ketiganya terjadi karena ketiganya merupakan peserta rombongan organisasi pemuda keagamaan lintas iman yang beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 21 Agustus 2024.
Rombongan pemuda lintas iman itu dipimpin oleh Addin Jauharudin.
Mereka datang ke Vatikan dalam rangka promosi perdamaian dunia berdasarkan Pancasila dan Dokumen Abu Dhabi.
Dokumen Abu Dhabi berisi tentang “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan“ yang ditandatangi oleh Paus Fransiskus dan imam besar Al Azhar, Mesir, Syeikh Ahmed At-Tayyeb pada Februari 2019.
“Kegiatan ini juga selaras dengan pesan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) yang berlangsung di Jakarta dari 3-7 November 2025.
Pesan utama dari SAGKI 2025, salah satunya adalah Gereja Katolik berjalan bersama masyarakat dan bangsa.
Umat awam diminta lebih aktif, hadir dan bermanfaat di tengah masyarakat melalui berbagai pelayanan dan dialog, serta memiliki semangat solidaritas lintas iman,“ ujar Rm. Fadjar.
Sementara itu, Pendeta Josephine dari GKJW Kraksaan, menekankan, siapa saja tidak hidup di dunianya masing-masing. Perjumpaan umat lintas agama selalu terjadi.
Hanya saja, umat kristiani sering canggung dalam bertemu dengan umat lintas agama.
Perjumpaan yang terjadi sering kurang dalam. Dan kegiatan tanam pohon pisang merupakan bentuk sederhana dari toleransi dan persaudaraan lintas iman.
Pada tanggal 25 Oktober 2025, Pdt. Yosephine bercerita, GKJW melakukan kerja bakti bersama Gereja Katolik St. Paulus Kraksaan dengan membersihkan lahan pemakaman.
Dalam perjumpaan itu muncul ide kegiatan bersama lintas iman kegiatan penanaman di desa Brabe Kecamatan Maron yang letaknya kurang lebih 28 km dari kota kabupaten Kraksaan.
Toleransi dan perdamaian harus berujung pada kesejahteraan bersama. (*)
| Karena Iba, Suku Anak Dalam Putuskan Beli Bilqis, Habiskan Rp85 Juta dari Tabungan Setahun Berkebun |
|
|---|
| Biaya Bongkar Rumah Anggota DPR Nonaktif Ahmad Sahroni Capai Rp250 Juta, Simak Kondisinya Sekarang |
|
|---|
| Pelajar SMAN 72 Mulai Belajar Tatap Muka Pasca-insiden Ledakan, Pelaku Disebut Pemegang KJP |
|
|---|
| Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Sempat Minta Tolong ke Kuburan |
|
|---|
| Ingat si Pembuat Konten Porno dari AI? Setelah 1 Bulan Baru Diperiksa Polda Jateng, Ini Kronologinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/Penanaman-1000-pohon-pisang-raja-di-kawasan-hutan-Brabe.jpg)