Pilkada Jakarta 2024

2 Paslon di Pilkada Jakarta Pamer Endorsment Mantan Gubernur hingga Presiden Prabowo, Ada Efek?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Kaizen Heritage, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).

TRIBUNWOW.COM - Dua pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2024 saling pamer endorsment dari para elite politik.

Mereka adalah paslon Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung - Rano Karno serta Ridwan Kamil - Suswono.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari UIN Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan menyebut pemilih di Jakarta memang memiliki ciri tersendiri.

Baca juga: Kader Nasdem Jadi Korban Carok Pendukung Paslon Lawan, Bawaslu Sudah Prediksi Pilkada Sampang Rusuh

Meski Jakarta menjadi pusat pemerintahan negara, warganya dinilai lebih melekat dengan sosok gubernur mereka.

“Kalau bicara efektif tidaknya dukungan, yang pertama terkait dengan momentum, di mana ini Pilkada Jakarta, tentu masyarakatnya ini yang paling lekat dalam ingatannya adalah pada sosok yang pernah memimpin di Jakarta,” ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/11/2024).

Sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo misalnya. Meski pernah menjadi gubernur Jakarta pada 2012-2014, pengaruhnya pada Pilkada Jakarta 2024 dinilai tidak terlalu signifikan karena masa kepemimpinannya singkat.

“Walaupun Jokowi pernah memimpin di Jakarta, tapi waktunya sangat singkat,” ujar Ahmad.

Anies Baswedan membagikan foto momen-momen pertemuan keduanya dengan Pramono Anung dan Rano Karno di rumahnya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu (20/11/2024). (Instagram/@aniesbaswedan)

Namun, sebaliknya, Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dianggap punya pengaruh cukup besar di pilkada.

Hal ini, menurut Ahmad, terlihat dari besarnya animo warga yang meminta Ahok untuk kembali memegang jabatan publik.

“Ahok saya kira dalam kontestasi Pilkada DKI juga mendapat dukungan yang banyak dan sampai sekarang juga punya, boleh dibilang, basis massa yang ada,” kata Ahmad.

Pun demikian dengan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.

Anies dinilai punya basis massa besar.

Baca juga: Megawati Tuding Ada Institusi Negara Tak Netral di Pilkada 2024, Ancam Pakai Kertas Pidana Menanti

Selain karena pernah berkontestasi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Anies juga sempat digadang-gadang kembali berlaga di Pilkada Jakarta 2024.  

“Anies saya kira juga punya kekuatan yang luar biasa pada pilpres kemarin, di Pilkada DKI juga signifikan,” tutur Ahmad.

Dengan tidak berkontestasinya Anies pada pilkada kali ini, kata Ahmad, arah dukungan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut ditunggu-tunggu pendukung setianya.

Halaman
123