Ramuan beracun itu lantas diminum belasan korban hingga tewas tanpa perlawanan.
Baca juga: Kaget Tahu Orangtua jadi Korban Dukun Banjarnegara dari Viral TikTok, Rani Ungkap Pesan Terakhir
"Diambil kesimpulan dua butir apotas positif mengandung potasium sianida," ucap Slamet.
"Ini adalah zat beracun yang efeknya sangat fatal dan cepat."
"Kemudian dua butir tablet berwarna putih, diketahui mengandung Klonidin. Sebetulnya dia (Klonidin) adalah anti hipertensi dan menyebabkan orang itu mengantuk," sambungnya.
Setelah melakukan autopsi, Polda Jateng memastikan organ tubuh korban telah dirusak oleh racun sianida.
Sianida inilah yang membuat korban tewas dengan cepat dan tanpa perlawanan.
"Kemudian organ-organ tubuh korban semuanya mengandung positif potasiun sianida," tutur Slamet.
"Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa matinya korban adalah karena racun sianida."
"Racun sianida efeknya sangat cepat."
"Jadi bekerja di dalam perusakan sel antara satu menit sampai lima menit," tandasnya.
Jasad para korban ditemukan terkubur di lahan singkong milik orangtua pelaku yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah.
Baca juga: Ironi Kekasih Asal Palembang Jadi Korban Dukun Pengganda Uang, Tewas setelah Ritual, Dikubur 1 Liang
Setelah melalukan penggalian, pihak kepolisian berhasil menemukan 10 jasad korban pada Senin (3/4/2023).
Kemudian sehari sesudahnya, 2 jasad kembali ditemukan sehingga total korban sebanyak 12 orang.
Kedalam liang lahat berbeda-beda, demikian juga kondisi jasad ada yang masih utuh hingga tinggal tulang-belulang.
Fakta ini diungkap Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, saat konferensi pers di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023).
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kita menemakan 1 mayat, hari kedua 9 mayat dan hari ketiga hari ini 2 mayat. Saya pastikan hari ini totalnya 12 mayat," kata Hendri dikutip TribunJateng.com, Rabu (5/4/2023). (TribunWow.com)