Bagi Klok, saat ini adalah momen yang tepat untuk menyuarakan dengan lantang penolakan regulasi soal pemain naturalisasi yang memang belum disahkan dan baru sebatas wacana.
“Karena aturan ini belum fixed (resmi), saya pikir ini adalah waktu kami buat buka suara, kalau nanti sudah fiixed, kami sudah terlambat untuk bicara,” ucapnya lagi.
Mantan gelandang PSM Makassar dan Persija Jakarta itu berharap agar para pemangku kebijakan dapat kembali meninjau ulang regulasi tersebut.
Karena menurutnya, aturan pembatasan pemain naturalisasi tidak benar dan tidak bisa diterapkan di sepak bola Indonesia.
"Semoga setelah kita bicara, 'Hei, pemain ini ada benar', mungkin kami bisa membuka pikiran orang-orang di sana,” papar Klok. Ia menegaskan, aturan ini tidak benar dan tak perlu diberlakukan dalam sepak bola Indonesia.
“Ya pasti dihilangkan untuk saya ini aturan, sangat tidak benar atau tidak usah. Harapan saya hilang,” jelas Klok.
Baca juga: Marc Klok Protes soal Aturan Naturalisasi, Suporter Persib Bandung Beri Komentar dan Serang PSSI
3. Victor Igbonefo (Persib Bandung)
Pemain ketiga yang turut melakukan protes terhadap adanya wacana regulasi pemain naturalisasi untuk klub Liga 1 musim depan adalah bek senior Persib Bandung, Victor Igbonefo.
Berbeda dengan rekannya di Persib Bandung, Marc Klok, Victor Igbonefo turut menyuarakan pandangannya dengan cara memberikan sindiran.
Pemain berdarah Nigeria tersebut melakukan sindiran kepada pemangku kebijakan, PSSI, dengan membandingkan statusnya kala memperkuat Timnas Indonesia dan bermain di Liga 1.
Unggahan itu terlihat pada Instagram Story Victor Igbonefo belum lama ini.
"Kalo main untuk TIMNAS, kita orang Indonesia, saat main di Liga Kita orang "Naturalisasi"," tulis ketiganya.
4. Stefano Lilipaly (Borneo FC)
Setali tiga uang dengan Victor Igbonefo, winger milik Borneo FC, Stefano Lilipaly memilih cara serupa untuk menyuarakan protes kerasnya terhadap wacana regulasi pemain naturalisasi.
Stefano Lilipaly memberikan sindiran dengan mencuplik draft skema aturan regulasi yang sudah beredar luas dengan menambahkan caption bernada sindiran.