Liga 1

Deretan Protes soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi: Persib, Persis dan Borneo FC Paling Vokal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marc Klok (kiri) pada postingan Instagram @marcklok pada 17 Agustus 2021 dan Ezra Walian pada postingan Instagram @ezrawalian pada 17 Agustus 2021. Momen naturalisasi Marc Klok dan Ezra Walian.

Mungkin ada pemain yang sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai negara kita, membantu sepak bola kita, dan diberikan paspor Indonesia, kenapa mereka berbeda?

Kita semua yang lahir dan besar di dalam atau di luar Indonesia dan memiliki paspor Indonesia adalah orang Indonesia!," tulis pernyataan Irfan Bachdim soal wacana regulasi pembatasan pemain naturalisasi.

Meski turut menyuarakan suaranya terkait penolakan wacana regulasi pemain naturalisasi, namun sejatinya, Irfan Bachdim bukan lah termasuk pemain naturalisasi.

Mengingat pemain kelahiran Belanda itu sudah memutuskan mengikuti kewarganegaraan Indonesia sejak berusia 18 tahun.

Sehingga statusnya bukan pemain naturalisasi melainkan pemain keturunan Indonesia-Belanda.

Baca juga: Persis Solo Takluk 2-3 dari PSM Makassar, Pasoepati Tetap Legowo namun Beri Kritik Pedas Sektor Ini

2. Marc Klok (Persib Bandung)

Pemain kedua yang turut menyuarakan dengan vokal protes kerasnya terhadapa wacana regulasi pemain naturalisasi adalah gelandang Persib Bandung, Marc Klok.

Dalam unggahannya, Marc Klok mencurahkan pendapatnya soal regulasi tersebut yang ia anggap merupakan bentuk diskrimanasi bagi para pemain naturalisasi di Liga 1.

"Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturaliasasi, kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola di sini.

Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal merekla dan latar belakang mereka," tulis Marc Klok.

Terkini, Marc Klok kembali  dengan tegas menyuarakan penolakannya terhadap regulasi pemain naturalisasi yang diwacanakan.

Dalam rencananya, regulasi tersebut bakal mematok kuota dua pemain naturalisasi untuk satu klub yang berkompetisi di Liga 1.

Menurut pandangan gelandang Persib Bandung tersebut, regulasi pemain naturalisasi bakal mencederai sila kelima Pancasila.

“Kamu lihat Pancasila juga nomor lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan aturan ini saya pikir tidak ada keadilan,” ujar Klok dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

“Mereka diskriminasi antara orang Indonesia asli dan orang Indonesia baru, seharusnya kita semua sama, orang Indonesia,” paparnya. 

Halaman
1234