Polisi Tembak Polisi

Pesan Ferdy Sambo untuk Pihak yang Tak Percaya PC Dirudapaksa: Semoga Tak Terjadi pada Istrinya

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Terbaru, Ferdy Sambo memberikan pesan untuk para pihak yang tak percaya Putri Candrawathi telah dirudapaksa, Kamis (22/12/2022).

TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Ferdy Sambo terkesan menyindir pihak-pihak yang meragukan kasus dugaan pelecehan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi.

Dilansir TribunWow.com, mantan Kadiv Propam Polri tersebut juga menyinggung pernyataan ahli psikologi forensi dalam sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Kamis (22/12/2022).

Ia pun mengatakan agar insiden rudapaksa tersebut tak terjadi ke pihak-pihak yang meragukan pernyataan istrinya.

Baca juga: Nilai Saksi Ahli Terkesan Memihak Sambo dan Putri Candrawathi, Pakar Sebut Ada Narasi yang Dibangun

Sebagaimana diketahui, ahli psikologi forensik Reni Kusumawarhani menyebut keterangan Putri bahwa dirinya dirudapaksa Brigadir J dinilai kredibel.

Ditemui seusai sidang, Ferdy Sambo kembali menegaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Magelang, Jawa Tengah sehari sebelum kematian Brigadir J, yakni pada Kamis (7/7/2022).

"Itu kan sudah disampaikan di persidangan, bahwa keterangan psikolog sudah jelas ada peristiwa di Magelang, perkosaan kepada istri saya," tegas Ferdy Sambo dikutip Tribunnews.com.

Momen Putri Candrawathi alias PC bersama Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua Brigadir J saat persidangan pada Selasa (1/11/2022). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Bahas Dosa, Ferdy Sambo Ternyata Tak Tulus Minta Maaf? Pakar: Emosinya adalah Kemarahan

Ia kemudian mendoakan orang-orang yang tak percaya pada cerita istrinya, agar tak mengalami kejadian serupa.

"Kalau ada orang yang tidak percaya ya saya berdoa itu semoga tidak terjadi pada istri atau keluarganya," lanjutnya.

Di sisi lain, aktivis Jaringan pembela hak Perempuan korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti, menilai terlalu banyak keanehan dalam kasus rudapaksa yang diaku Putri.

"Dia agak janggal, dia banyak kejanggalan," kata Ratna Batara Munti dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (15/12/2022).

"Dia tidak mencerminkan korban yang selama ini kita dampingi, umumnya, lazimnya seorang korban."

Hal utama yang membuat Ratna yakin bahwa Putri bukanlah korban adalah ketika ia masih mencari Brigadir J setelah rudapaksa disebutkan sudah terjadi.

Ia bahkan mengutus ajudan lain, Ricky Rizal (Bripka RR) untuk memanggil Brigadir J kemudian bicara empat mata dengan mendiang di dalam kamar.

"Pertama dibanting 3 kali, diperkosa, yang kita tahu perkosaan itu berat ya buat perempuan," ujar Ratna.

"Tapi kenapa dia masih cari-cari di mana Yosua, 'Tolong ya RR (Ricky Rizal) cari Yosua, panggil ke sini', dipanggil, bertemu."

Aktivis Jaringan pembela hak Perempuan korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti saat hadir dalam tayangan ROSI KOMPASTV, Kamis (15/12/2022). Ratna menilai ada sejumlah kejanggalan yang membuatnya sangsi Putri Candrawathi dirudapaksa Brigadir J. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Kejanggalan Sikap Putri Candrawathi Mentahkan Isu Pelecehan, Reza Indragiri: Brigadir J Bukan Pelaku

Menurut Ratna, mustahil seorang korban pelecehan atau rudapaksa bersedia bertemu dengan pelaku.

Apalagi selang belum lama setelah aksi bejat tersebut dilakukan.

"Pengalaman saya, itu (cerita Putri Candrawathi klaim diperkosa Yosua) tidak lazim,” ujar Ratna.

"Jangankan untuk ketemu sama pelakunya ya, menceritakan situasinya itu masih menggigil, masih patah-patah."

"Kita selalu menolak konfrontasi antara pelaku-korban yang biasa dilakukan oleh penyidik. Nah, ini inisiatif korban sendiri untuk ketemu, untuk apa? Itu artinya enggak lazim," ucapnya.

Baca juga: Ahli Ungkap Alasan Putri Candrawathi Temui Brigadir J setelah Dirudapaksa, Sebut 3 Fase Sindrom

Pengacara Brigadir J: Cinta Ditolak Tembakan Bertindak

Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, meyakini bahwa mendiang tidak melakukan pelecehan pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Alih-alih, bisa jadi Brigadir J justru berontak saat akan menjadi korban pelecehan yang hendak dilakukan oleh atasannya tersebut.

Menurut Martin, sejumlah perilaku dan sikap Putri mematahkan pengakuannya sebagai korban rudapaksa dan kekerasan seksual.

"Kalau disesuaikan dengan profil korban, Putri ini enggak pas," kata Martin dikutip metrotvnews, Kamis (15/12/2022).

"Banyak peristiwa yang membantah mengenai depresi atau pola orang yang terdampak secara psikis akibat diperkosa."

Kejanggalan yang terjadi antara lain pada Kamis (7/12/2022), hari di mana Putri mengaku dirudapaksa Brigadir J.

Kemudian juga sikapnya saat muncul di depan publik, baik saat menjenguk Ferdy Sambo di Mako Brimob maupun saat tampil dalam proses peradilan.

Putri Candrawathi alias PC saat menjalani sidang dengan agenda jaksa menanggapi eksepsi, Kamis (20/10/2022). (YouTube PN Jakarta Selatan)

Baca juga: Saat Sambo dan Putri Bertengkar, Ada Sosok Wanita Lain Menangis, Bharada E: Naik Pajero Hitam

"Sebagai contoh, di tanggal 7, hanya beberapa menit pasca-dia (Putri) katanya diperkosa, dia memanggil seseorang yang dia sebut sebagai pelaku untuk bertemu face-to-face, empat mata, di dalam satu ruangan selama 15 menit," ucap Martin.

"Lalu perilakunya pada saat mengekspose dirinya di depan Mako Brimob itu tidak seperti korban pelecehan seksual atau perkosaan,"

"Pada saat persidangan dan rekonstruksi dengan menggunakan pakaian yang modis lenggak-lenggok, itu tidak menandakan sebagai korban."

Karenanya, Martin menduga bahwa Putri adalah pihak yang justru berusaha merayu Brigadir J, namun gagal.

"Oleh karena itu, saya melihat yang terjadi di tanggal 7 adalah upaya yang dilakukan PC kepada Yosua namun ditolak," tegas Martin.

Kesimpulan ini diambil setelah mengamati profiling Putri seperti yang disampaikannya.

Kemudian, tidak ada tanda lebam ataupun luka di tubuh Putri yang mengaku sudah 3 kali dibanting Brigadir J.

Martin lantas menanggapi adanya isu wanita ketiga dalam rumah tangga Ferdy Sambo.

Hal ini justru menguatkan dugaan bahwa Putri tengah haus kasih sayang sehingga berusaha merayu Brigadir J.

Setelah terjadi penolakan, istri mantan Kadiv Propam itu pun merekayasa aksi rudapaksa hingga menyebabkan kematian Brigadir J.

"Kalau ada wanita idaman lain (WIL), berarti hubungannya tidak harmonis antara suami dan istri," terang Martin.

"Ketika pergi ke Magelang dalam keadaan kesepian, mungkin karena dilihat Yosua baik sama Ibu PC, sehingga dia berpikir, 'Jangan-jangan dia naksir sama saya nih,"

"Kemudian dicobalah, ternyata persepsi Yosua beda, bukan seperti yang dibayangkan Putri, dan ditolak. Makanya saya bilang, cinta ditolak, tembakan bertindak," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait