Ferdy Sambo ketika itu mengaku terkejut melihat Brigadir J jatuh berlumuran darah.
Ia pun panik dan mendapat ide untuk menyusun skenario tembak-menembak agar dapat menutupi kejadian tersebut.
"Saya kaget kemudian saya sampaikan 'Stop berhenti!'. Begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah, saya menjadi panik, saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakan ini," ungkap Ferdy Sambo.
"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling memungkin bahwa peristiwa ini penembakkan ini adalah tembak-menembak, akhirinya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," tandasnya.(TribunWow.com/Via)