Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Keceplosan Akui Tembak Brigadir J, Pengacara Suami Putri Candrawathi Tak Bisa Membantah

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rasamala Aritonang, anggota tim kuasa hukum terdakwa Ferdy Sambo yang ditemui selesai sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022).

Alih-alih mendapat penjelasan, Ferdy Sambo justru merasa seperti ditantang oleh Brigadir J.

"Saya sudah emosi waktu itu, karena mengingat perlakuan Yosua pada istri saya. Saya kemudian berhadapan dengan Yosua. Saya sampaikan kepada Yosua 'kenapa kamu tega sama ibu?" beber Ferdy Sambo dikutip kanal YouTube KOMPASTV.

"Jawaban Yosua tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah menanya balik 'Ada apa komandan?' Seperti menantang."

Terdakwa Ferdy Sambo saat memberikan kesaksian dalam persidangan kasus Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo

Berbeda dengan kesaksian Bharada E yang mengaku disuruh menembak, Ferdy Sambo menyebut hanya meminta bawahannya tersebut untuk menghajar Brigadir J.

Ia juga sempat lupa mengenai detail kejadian dan hanya ingat sempat mengatai Brigadir J 'kurang ajar'.

"Saya kemudian lupa, tidak bisa mengingat lagi. Saya bilang 'Kamu kurang ajar'.Saya perintahkan Richard untuk 'Hajar Chad! Kamu hajar, Chad!' Kemudian ditembaklah Yosua, sambil maju sampai roboh, Yang Mulia," ungkap Ferdy Sambo.

"Itu kejadiannya cepat sekali, tidak sampai sekian detik karena cepat sekali penembakannya," lanjutnya.

Ferdy Sambo ketika itu mengaku terkejut melihat Brigadir J jatuh berlumuran darah.

Ia pun panik dan mendapat ide untuk menyusun skenario tembak-menembak agar dapat menutupi kejadian tersebut.

"Saya kaget kemudian saya sampaikan 'Stop berhenti!'. Begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah, saya menjadi panik, saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakan ini," ungkap Ferdy Sambo.

"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling memungkin bahwa peristiwa ini penembakkan ini adalah tembak-menembak, akhirinya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait