Polisi Tembak Polisi

170 Polisi akan Kawal Pengadilan Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo hingga Kuat Maruf Disidang Bersamaan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf. Terbaru, pihak kepolisian akan mengerangkan 170 personel untuk mengawal sidang kasus Brigadir J, Selasa (11/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Ferdy Sambo sempat berbicara sejenak dengan wajah datar di hadapan awak media.

Dari ekspresi yang ditampilkan, Handoko Gani menilai sang mantan jenderal sudah bisa menerima status barumya sebagai tersangka.

"Pak Sambo saya lihat sudah siap, pengertiannya begini, kalau dulu itu Pak Sambo seperti belum bisa menerima dengan status beliau sebagai tersangka," kata Handoko dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (5/10/2022).

"Sekarang jauh lebih tenang, jauh bisa mulai merasakan apa yang saat ini sedang terjadi pada beliau, sudah bisa 'menerima' apa yang sedang dan akan beliau lalui, dan kemudian apa ke depannya yang akan beliau lakukan jauh lebih kelihatan," imbuhnya.

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo saat keluar dari Gedung Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). (Kompas.com/ Singgih Wiryono)

Baca juga: Ketulusan Ferdy Sambo Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J Diragukan, Pakar: Masih Gunakan Pembenaran

Dalam penuturannya, Ferdy Sambo meminta maaf pada orangtua Brigadir J atas perbuatannya.

Namun seperti sebelumnya, ia berdalih pembunuhan tersebut dilakukan atas dasar kecintaan pada sang istri.

Ferdy Sambo mengaku terbawa emosi setelah mendengar hal yang terjadi pada istrinya di Magelang, Jawa Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Handoko menilai pernyataan Ferdy Sambo sudah direncanakan sebelumnya.

Diduga, permintaan maaf dan pembenaran tersebut dibuat untuk menarik simpati masyarakat dan meringankan hukumannya.

"Saya rasa adalah sebuah strategi juga ketika beliau menyatakan penyesalan," beber Handoko Gani.

"Kalau saya baca dari artikel, beliau tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan, kemudian emosi pada saat menerima berita bahwa istrinya dilecehkan, sehingga beliau melakukan tindakan-tindakan tersebut."

"Beliau masih merasa benar apa yang beliau lakukan sebagai seorang suami yang mempertahankan keluarganya dan istrinya."(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita lain terkait