Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tuding Pemimpin G7 akan Gunakan Aset Negaranya yang Dibekukan untuk Bantu Ukraina

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sindir Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Inggris Boris Johnson bercanda mengajak para pimpinan G7 mencopot baju mereka ketika bertemu di Jerman, Minggu (26/6/2022). Terbaru, Rusia tuding negara-negara G7 akan gunakan aset negaranya yang dibekukan untuk Ukraina, Senin (27/6/2022).

TRIBUNWOW.COM - Media Rusia memberitakan mengenai niat para pemimpin negara G7 untuk membantu Ukraina.

Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, disebutkan mereka akan menjajaki pilihan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan rekonstruksi ke Kyiv.

Dalam hal ini termasuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan.

Baca juga: Kiev Diserang, Zelensky Kembali Meminta Bantuan Senjata ke Negara G7 untuk Hadapi Rusia

Menurut media Rusia tersebut, para pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan bersama mengenai perannya untuk membantu Ukraina.

Dalam pertemuan bersama, para kepala negara itu hendak menjajaki pilihan terbaik untuk membantu pemulihan Ukraina yang menderita kerugian besar akibat serangan Rusia.

"Kami juga akan mengeksplorasi opsi lain yang layak untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan Ukraina, pemulihan dan rekonstruksinya yang cepat, termasuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan sesuai dengan undang-undang nasional kami," kata para pemimpin G7 dalam sebuah pernyataan luas dikutip RIA Novosti.

Diketahui, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia karena Ukraina.

Dalam hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa kebijakan pelemahan negaranya adalah strategi jangka panjang Barat.

Baca juga: Ungkap Perbedaan Mariupol dan Severodonestk, Gubernur Ukraina Beberkan Serangan Dahsyat Rusia

Sementara, sanksi global yang dijatuhkan telah memberikan pukulan serius bagi seluruh ekonomi dunia.

Menurut pemimpin Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa sebenarnya gagal memenuhi kewajiban mereka kepada Rusia, sehingga membekukan cadangan devisanya.

Di sejumlah negara, sebagai bagian dari kebijakan sanksi, keputusan juga dibuat untuk membekukan aset dan real estat pengusaha Rusia.

Sebagai informasi, negara-negara Uni Eropa memblokir aset Bank Rusia dalam jumlah hingga ratusan triliun rupiah.

Jumlah ini dinilai masih jauh lebih kecil dari total aset Rusia yang bernilai hingga beberapa kuadriliun rupiah.

Meski menderita kerugian, pihak Rusia mengaku sudah bersiap akan dapat mengatasi sanksi tersebut dengan baik.

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato dalam acara Forum Ekonomi Internasional di St Petersburg pada Jumat (17/6/2022). (youtube the Guardian)

Baca juga: Daftar Kekayaan Putin, Disebut Saingi Elon Musk karena Miliki 58 Pesawat hingga Kapal Pesiar Raksasa

Dilansir TribunWow.com dari TASS, Kamis (26/5/2022), Komisaris Eropa untuk Kehakiman Didier Reynders menilai aset Rusia yang diblokir berjumlah hingga sekitar 23 miliar euro (sekira Rp 360 triliun).

Halaman
1234