Konflik Rusia Vs Ukraina
Kiev Diserang, Zelensky Kembali Meminta Bantuan Senjata ke Negara G7 untuk Hadapi Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan permintaan senjata kepada negara-negara G7.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperbarui seruan untuk pengiriman senjata menjelang pidatonya di negara-negara G7 hari ini, Senin (27/6/2022).
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Volodymyr Zelensky diperkirakan akan mendesak tujuh negara Eropa itu untuk mengirim lebih banyak senjata berat ke negaranya.
Selain itu, Volodymyr Zelensky juga meminta untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Rusia akibat invasi ke Ukraina.
Baca juga: VIDEO Pemimpin G7 Sepakat Cabut Impor Minyak Rusia, Sanksi Baru Siap Hantam Poros Ekonomi Putin
Zelensky akan berbicara dengan para pemimpin dunia, termasuk PM inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden.
Mereka akan berbincang melalui tautan video dari Kyiv setelah dia mendesak sekutu untuk menjadi mitra, bukannya pengamat, dalam pidato malamnya pada hari Minggu.
Menjelang pidatonya di hadapan para pemimpin G7 yang berkumpul di Pegunungan Alpen Bavaria, presiden Ukraina mengatakan dia akan menuntut sistem pertahanan ekstra untuk memerangi pemboman rudal.
"Kami membutuhkan pertahanan udara yang kuat - modern, sepenuhnya efektif," kata Zelensky.
“Kami membicarakan hal ini setiap hari dengan mitra kami. Sudah ada beberapa kesepakatan. Dan mitra harus bergerak lebih cepat jika mereka benar-benar mitra, bukan pengamat."
Berbicara dalam pidato larut malam hariannya, dia mengatakan keterlambatan dalam penyediaan senjata ke Ukraina adalah undangan bagi Rusia untuk menyerang lagi.

Baca juga: Ukraina Menyerah Tak Jadi Gabung ke NATO, Penasihat Zelensky Ungkap Keinginan Terbaru sang Presiden
“Penundaan transfer senjata ke negara kita, pembatasan apa pun sebenarnya adalah undangan bagi Rusia untuk menyerang lagi dan lagi," lanjut Zelensky.
"Para penjajah - teroris ini - harus dipukuli dengan sekuat tenaga sehingga mereka tidak berpikir mereka dapat menekan dan mengalahkan seseorang."
Dalam kesempatan yang sama, Boris Johnson akan menggunakan sesi Senin di Jerman untuk menyerukan tindakan untuk membantu mendapatkan pasokan biji-bijian dari Ukraina.
Mengingat sejumlah negara di seluruh dunia kini menderita kekurangan dan mulai menghadapi krisis.
Sejak pertempuran dimulai, pelabuhan utama Ukraina, termasuk Odesa, telah diblokir dan telah terjadi serangan terhadap pertanian dan gudang.
Sebelum perang, 10 persen gandum dunia, hampir 18 persen jagung, dan setengah dari bunga matahari dunia semuanya dipasok oleh Ukraina.