Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Ribuan Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol, Dibawa ke Rusia dan Terancam Hal Ini

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina saat mereka digeledah oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina. Terbaru, para tentara yang menyerah di Mariupol dikabarkan telah dikirim ke Rusia untuk diadili, Selasa (7/6/2022).

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Rabu (18/5/2022), seorang juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan 959 personel layanan Ukraina telah menyerah sejak Selasa lalu.

51 pasukan dirawat karena luka-luka mereka dan sisanya telah dikirim ke bekas koloni penjara di kota Olenivka di wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah Donetsk.

Kementerian pertahanan Rusia juga telah merilis video pada hari Rabu tentang pasien yang dikatakannya tentara Ukraina di rumah sakit Novoazovsk yang dikuasai Rusia.

Dalam video tersebut, sekelompok pria ditampilkan berbaring di tempat tidur di sebuah ruangan.

Seorang tentara mengatakan dia diperlakukan secara normal, menambahkan bahwa dia tidak sedang ditekan secara psikologis.

Zakharova juga mengatakan kepada wartawan bahwa semua tentara Azovstal yang terluka akan diberikan perawatan medis yang berkualitas.

Namun hingga saat ini, Ukraina belum mengomentari pembaruan terbaru Rusia.

Dalam pidatonya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan sebuah misi evakuasi terus berlanjut dengan bantuan dari mediator internasional paling berpengaruh.

Denis Pushilin, kepala republik Donetsk yang memproklamirkan diri, mengatakan pada hari Rabu bahwa komandan tingkat tertinggi masih bersembunyi di pabrik.

Sebelumnya, para pejabat Ukraina mengatakan beberapa tentaranya tetap tinggal.

Kedua pihak dalam perang itu praktis tidak merilis rincian kesepakatan yang menyebabkan penyerahan pasukan, yang bersembunyi selama berminggu-minggu di jaringan terowongan dan bunker yang luas di bawah pabrik baja.

Wakil menteri pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa tentara tersebut akan dibawa pulang dalam pertukaran tahanan.

Tetapi sejumlah pejabat Rusia pada hari Rabu mengulangi pernyataan yang dibuat sehari sebelumnya oleh kelompok garis keras lainnya bahwa tentara harus diadili.

Pushilin sempat menyerukan pengadilan internasional untuk memutuskan nasib tentara tersebut.

"Adapun penjahat perang serta mereka yang nasionalis, nasib mereka, jika mereka meletakkan senjata, harus diputuskan oleh pengadilan," kata Pushilin.

Halaman
1234