Konflik Rusia Vs Ukraina

Relawan Palang Merah Disiksa dan Dideportasi ke Rusia: Mereka Memperlakukan Kami seperti Binatang

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana demonstrasi anti perang yang dilakukan oleh masyarakat Rusia pada Kamis (24/2/2022). Terbaru, relawan palang merah ungkap kesaksian alami penculikan dan penyiksaan oleh tentara Rusia, Jumat (29/4/2022).

Selain itu, kementerian ekonomi Jerman menyatakan bahwa pihaknya akan mengirim 14 kendaraan lapis baja dan hingga 10.000 ton bahan bakar ke Ukraina.

"Setelah serangan tak tahu malu Rusia, Ukraina harus mampu mempertahankan diri,” kata Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock dan Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam sebuah pernyataan.

"Oleh karena itu, pemerintah federal mendukung Ukraina dalam menyediakan material yang sangat dibutuhkan.”

Selain Jerman, Amerika Serikat juga mengumumkan telah mengirim bantuan sebanyak 350 juta USD atau sekitar Rp 5 triliun ke Ukraina.

John Kirby, sekretaris pers Pentagon menuturkan bantuan tambahan termasuk baju pelindung, senjata kecil dan berbagai amunisi, pelindung tubuh dan peralatan terkait lainnya.

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan bantuan yang mencakup senjata anti tank Javelin, akan dikirimkan ke Ukraina secara bertahap dan sesegera mungkin.

Negara-negara lain juga tak tinggal diam dan menjanjikan bantuan militer.

Italia awal pekan ini mengumumkan akan mengirim peralatan militer tidak mematikan seperti peralatan de-mining dan alat pelindung untuk tentara.

Perancis mengumumkan bahwa permintaan peralatan oleh Ukraina sedang dipelajari.

Namun sebelum invasi, Perancis telah memasok sekitar 100 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun senjata ke Ukraina, termasuk rudal pertahanan jarak pendek. (TribunWow.com)

Berita terkait lainnya