Saat perang berkecamuk di selatan dan timur Ukraina, setiap hari ada laporan baru tentang orang-orang yang dideportasi secara paksa ke Rusia.
Baca juga: Ukraina Rilis Foto dan Identitas Tentara Rusia Pelaku Rudapaksa dan Kekerasan di Bucha
Baca juga: Saksikan Kengerian di Ukraina, Sekjen PBB Desak Penyelidikan Rusia: Kejahatan Terburuk adalah Perang
Jerman Turun Tangan Bantu Ukraina
Pemerintah Jerman mengatakan akan mengirim senjata dan pasokan lainnya langsung ke Ukraina untuk membantu pertahanan melawan Rusia.
Setelah selama ini teguh melarang pengiriman senjata, Jerman pun tergerak untuk membantu setelah melihat krisis yang makin memuncak di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun menyambut baik tindakan tegas Jerman untuk mencegah peperangan tersebut.
Dilansir ABC News, Minggu (27/2/2022), Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan akan mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal udara Stinger ke Ukraina secepat mungkin.
"Invasi Rusia ke Ukraina menandai sebuah titik balik. Hal ini mengancam seluruh tatanan pasca-perang kami,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz, Sabtu (26/2022) malam.
"Dalam situasi ini, adalah tugas kita untuk membantu Ukraina, dengan kemampuan terbaik kita, untuk mempertahankan diri dari serangan tentara Vladimir Putin."
Berita itu muncul tak lama setelah kementerian ekonomi Jerman mengatakan bahwa Jerman mengizinkan Belanda untuk mengirimkan 400 senjata anti-tank buatan Jerman ke Ukraina.
Pemerintah juga telah menyetujui pengiriman 9 howitzer D-30 dan amunisi yang berasal dari Estonia.
Selama ini, Jerman telah lama berpegang pada kebijakan tidak mengekspor senjata mematikan ke zona konflik, termasuk Ukraina.
Namun setelah ramai mendapat desakan dari sejumlah pihak, Jerman akhirnya turun tangan membantu krisis tersebut.
Tindakan tersebut mendapat pujian langsung dari Volodymyr Zelensky.
Melalui akun Twitter pribadinya, @ZelenskyyUA, Minggu (27/2/2022), sang presiden menuliskan utasan rasa terima kasihnya atas keputusan Kanselir Scholz.
"Jerman baru saja mengumumkan penyediaan peluncur granat anti-tank dan misil Stinger ke Ukraina. Lanjutkan, Kanselir @OlafScholz! Koalisi anti-perang beraksi!," cuit sang presiden.