TRIBUNWOW.COM - Bos Facebook Mark Zuckerberg hingga Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) mendapat sanksi dari Rusia.
Termasuk mereka berdua, Rusia menjatuhkan sanksi itu kepada 29 orang Amerika Serikat terkemuka, Kamis (20/4/2022).
Akibat sanksi ini, Mark Zukerberg dkk dilarang masuk ke Rusia selamanya.
Baca juga: Hubungan Memburuk, Jepang Sebut Pulau-pulau Miliknya Diduduki secara Ilegal oleh Rusia
Sanksi ini dikenakan atas dugaan peran mereka dalam mendorong aksi anti Rusia atau yang disebut Russofobia.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Kamis (21/4/2022), Kremlin mengumumkan akan membalas sanksi Presiden AS Joe Biden yang terus melebar terhadap pejabat, keluarga mereka, pengusaha dan tokoh budaya Rusia.
Hal ini dilakukan dengan menambahkan lebih dari dua lusin tokoh masyarakat Amerika ke dalam daftar hitam.
Mark Zuckerberg dikenai sanksi akibat mengizinkan platform buatannya membagikan ujaran kebencian terhadap Rusia.
Wakil Presiden Kamala Harris, suaminya Doug Emhoff, ikut terdampak lantaran alasan politik.
Selain Harris dan Emhoff, Rusia menargetkan pejabat AS termasuk Kepala Staf Biden, Ron Klain, juru bicara Pentagon John Kirby, wakil menteri pertahanan Kathleen Hicks dan juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga memberikan sanksi kepada pejabat kesehatan Biden, Laksamana Rachel Levine.
Wartawan seperti pembawa berita ABC News George Stephanopoulos dan CNN Bianna Golodryga, yang lahir di bekas Uni Soviet , juga ada dalam daftar sanksi.
Golodryga menulis tanggapan di Twitter ketika mendengar soal sanksi tersebut.
"Ketika orang tua saya dan saya meninggalkan Uni Soviet sebagai pengungsi pada tahun 1980, kami diberitahu bahwa kaki kami tidak akan pernah menyentuh tanah Soviet lagi. Saya kira Kremlin menunggu lebih dari empat dekade (dan perang tanpa alasan melawan bekas negara anggota) untuk menjadikannya resmi?," tulisnya.
CEO LinkedIn dan Bank Of America juga telah masuk daftar hitam oleh Moskow, di samping sejumlah pemimpin perusahaan teknologi dan kedirgantaraan.
Baca juga: Pegangi Meja saat Bicara dengan Menterinya, Putin Diduga Stres Berat di Tengah Perang Ukraina
Tetapi pejabat Kremlin yang menyusun daftar itu tampaknya telah membuat banyak kesalahan.