Kemudian Jerman dan Prancis telah mengeluarkan 40 diplomat Rusia pada Senin (3/4/2022).
Pengeluaran diplomat Rusia tersebut dilakukan terkait insiden pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina.
Hubungan Rusia sendiri dan negara-negara barat serta Eropa tengah memburuk semenjak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina pada 24 Februari 2022 silam.
Mendukung Ukraina, negara-negara barat kompak memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Kini giliran para diplomat Rusia terkena imbas konflik Rusia-Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, puluhan diplomat Rusia yang tersebar di negara-negara Eropa kini diusir oleh negara tuan rumah.
Negara-negara Eropa mencurigai para diplomat Rusia yang ada di negara mereka telah melakukan aksi spionase terkait perang Rusia dan Ukraina.
Belanda telah mengusir 17 diplomat Rusia yang dicurigai merupakan agen intelijen Rusia menyamar sebagai diplomat.
Sementara itu Belgia telah mengusir 21 diplomat Rusia.
Kemudian Irlandia meminta empat pejabat senior Rusia untuk segera keluar dari Irlandia karena disebut telah melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan standar diplomatik.
Polandia turut mengusir 45 warga Rusia yang dicurigai agen intelijen Rusia menggunakan status diplomat sebagai kedok.
Kementerian Luar Negeri Belanda menyatakan pengusiran para diplomat Rusia tersebut berdasarkan pertimbangan untuk menjaga keamanan negara.
Di sisi lain, pemerintah Ukraina mengklaim ada sekira 600 agen rahasia Rusia yang kedoknya telah berhasil dibongkar.
Klaim pemerintah Ukraina ini diberitakan oleh media asal Inggris The Telegraph.
Namun pemerintah Ukraina sendiri tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pihaknya bisa membongkar kedok para agen rahasia tersebut.