Nama Kepala Mitchell Institute of Aerospace Power Studies David Deptula, keliru ditulis dengan nama 'Deptua.'
Dan tampaknya para pejabat Rusia kebingungan dengan dua Edward Acevedo yang berbeda.
Sanksi atas nama Edward Acevedo diberikan kepada mantan anggota majelis legislatif Illinois dan ahli dari Wilson Center yang seharusnya berbeda orang.
Mantan, mantan wakil negara bagian Illinois, Eddie Acevedo, dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena tuduhan penipuan pajak bulan lalu.
Sementara, Eddy Acevedo, yang kemungkinan akan diberi sanksi oleh Kremlin, adalah kepala staf dan penasihat senior presiden lembaga pemikir kebijakan Wilson Center.
Daftar orang-orang Amerika yang dilarang masuk Rusia:
- Kamala Devi Harris, Wakil Presiden AS
- Kathleen Holland Hicks, Wakil Menteri Pertahanan Pertama
- Christopher Watson Grady, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan
- John Francis Kirby, Wakil Menteri Pertahanan
- Ronald Klain, Kepala Staf White House
- Evan Maureen Ryan, Sekretaris Kabinet
- Margaret Goodlander, penasihat Sekretaris Kehakiman
- Douglas Craig Emhoff, suami Wakil Presiden AS saat ini
- Robert Kagan, ilmuwan politik
- Edward Price, Juru Bicara Departemen Luar Negeri
- Richard/Rachel Levine, Wakil Menteri Kesehatan
- Brian Thomas Moynihan, CEO Bank of America
- Mark Zuckerberg, Founder dan CEO Meta
- Kathy Warden, presiden dan CEO Northrop Grumann Corporation
- Phebe Novakovic, presiden General Dynamics
- Michael Petters, presiden Huntington Ingalls Industries
- William Brown, presiden L-3 Harris Technologies
- Wahid Nawabi, presiden Aerovironment
- Roger Krone
- Horacio Rozanski, presiden Booz Allen Hamilton
- Eilee Drake, presiden Aerojet Rocketdyne
- David Deptua, kepala lembaga penelitian Mitchell Institute of Airspace Studies
- Ryan Roslansky, CEO LinkedIn
- George Stephanopoulos, host ABC TV
- Matthew Kroenig, wakil direktur Inisiatif Strategi LSM Scowcroft.
- David Ignatius (David Reynolds Ignatius), jurnalis, ahli di Wilson Center
- Edward Acevedo, mantan anggota Legislatif Illinois, pakar di Wilson Center
- Kevin Rothrock, pakar di Wilson Center, pemimpin redaksi portal media Meduza versi bahasa Inggris
- Bianna Vitalievna Golodryga, analis internasional senior di CNN
Baca juga: Kadyrov Terbahak Suruh Zelensky Kabur, Cibir Berita yang Sebut Pasukannya Gagal Lakukan Pembunuhan
Kemungkinan Rusia Putus Hubungan dengan Barat
Semenjak melakukan invasi ke Ukraina, Rusia terus dikecam oleh negara-negara barat dan menerima banyak sanksi ekonomi.
Kehidupan perekonomian Rusia kini tengah babak belur lantaran banyak perusahaan-perusahaan negara-negara barat yang menutup aktivitas usaha mereka di Rusia.
Kini Rusia menyatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan memutus hubungan dengan negara-negara barat.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Rusia menyatakan akan memutus hubungan diplomatik dengan negara-negara yang mengeluarkan diplomat Rusia.
"Ada potensi risiko seperti itu, karena setiap hari kita dihadapkan dengan tindakan bermusuhan seperti itu. Pengusiran diplomat adalah keputusan yang menutup jendela hubungan diplomatik," ujar juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov.
Jawaban ini diberikan oleh Peskov saat diwawancarai oleh stasiun televisi asal Prancis.
Pada Rabu (6/4/2022), Peskov ditanyakan apakah Rusia akan memutus hubungan diplomatik seusai puluhan diplomatnya diusir dari negara-negara Anggota NATO.
Diketahui Italia, Spanyol dan Denmark telah mengeluarkan total 70 diplomat Rusia pada Selasa (5/4/2022).