TRIBUNWOW.COM - Tak hanya dengan Ukraina, Rusia kini juga menghadapi masalah dengan Jepang.
Pasalnya, Jepang menuding Rusia menduduki pulau-pulau milik Negeri Matahari Terbit itu secara ilegal.
Dilansir voa, Tokyo memberikan pernyataan keras pertama kepada Rusia dalam hampir dua dekade, menyusul hubungan memburuk dengan Moskow terkait serangan ke Ukraina.
Baca juga: Putin Klaim Menangkan Mariupol: AS Bantah, Respons Ukraina, hingga Muncul Temuan Kuburan Massal
Sebenarnya, soal pulau-pulau yang disengketakan itu, baik Rusia maupun Jepang sudah mengusahakan perjanjian.
Akan tetapi, hingga kini perjanjian tersebut tidak ada hasilnya.
Saat ini, pulau-pulau itu ada dalam kendali kekuasaan Rusia, tapi Jepang kukuh menyatakan pulau tersebut adalah bagian dari wilayah kedaulatannya.
Kementerian Luar Negeri Jepang terakhir menggunakan istilah "diduduki secara ilegal" dalam laporan kebijakan tahunannya pada tahun 2003 untuk menggambarkan pulau-pulau yang oleh Moskow disebut Kuril dan oleh Tokyo disebut Wilayah Utara itu.
Laporan Buku Biru Diplomatik Jepang tahun ini dikeluarkan pada saat sanksi keras dijatuhkan pada Rusia oleh Jepang dan mitra-mitra G7-nya, dan menjelang revisi penting strategi keamanan nasional Jepang akhir tahun ini.
"Kekhawatiran terbesar antara Jepang dan Rusia adalah Wilayah Utara," kata laporan itu.
Baca juga: Pegangi Meja saat Bicara dengan Menterinya, Putin Diduga Stres Berat di Tengah Perang Ukraina
“Pulau-pulau itu adalah wilayah kedaulatan Jepang, tetapi saat ini ‘diduduki secara ilegal’ oleh Rusia.”
Istilah serupa telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya namun Jepang selalu menghindari frasa "diduduki secara ilegal".
Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengatakan krisis Ukraina akan menghentikan pembicaraan mengenai perjanjian itu dengan Rusia.
Bulan lalu, Moskow mengatakan akan membatalkan pembicaraan mengenai perjanjian itu, dengan alasan "kemustahilan" melanjutkan diskusi dengan negara yang telah mengambil posisi bermusuhan secara terbuka dan berusaha untuk membahayakan kepentingan Rusia.
Laporan yang dikeluarkan Jumat itu terkesan berhati-hati bila menyangkut China, meskipun Jepang sebelumnya pernah menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya kegiatan maritim Beijing di wilayah tersebut.
"Penting untuk membangun hubungan Jepang-Tiongkok yang konstruktif dan stabil," kata laporan itu, sementara menyatakan keprihatinan atas upaya Beijing untuk mengubah status quo dengan keagresifannya di Laut China Timur dan Selatan. (*)
Artikel ini telah tayang di VOA Indonesia dengan judul Jepang: Pulau-pulau yang Disengketakan “Diduduki Secara” Ilegal oleh Rusia