Konflik Rusia Vs Ukraina

Meski Nyawanya Terancam, Jurnalis Rusia yang Protes saat Siaran Langsung Enggan Tinggalkan Negaranya

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis Channel 1, Marina Ovsyannikova meninggalkan gedung pengadilan di Moskow seusai membayar denda gara-gara protes di stasiun TV milik pemerintah Rusia. Terbaru, Marina Ovsyannikova enggan pergi dari Rusia meski nyawanya terancam.

Apalagi, ia harus melewati beberapa lapisan keamanan agar dapat tampil di depan kamera sembari membawa kertas berisi tulisan penolakan perang.

"Itu benar-benar menakutkan, menakutkan bahkan bukan kata untuk itu," ujar Ovsyannikova.

"Saya tidak yakin apakah saya bisa melewatinya dengan benar sampai saat terakhir."

"Di Channel One dan program berita utama di negara ini, ada beberapa lapisan keamanan, dan tidak mudah untuk masuk ke studio."

"Dan ada anggota penegak hukum yang duduk tepat di depan studio yang memastikan bahwa insiden semacam ini tidak terjadi. Saya tidak akan merinci karena itu adalah celah dalam pengaturan keamanan Channel One."

Putin menggunakan saluran pemerintah untuk menyiarkan kabar mengenai kondisi Rusia saat ini.

Melalui siaran berita, pemerinya menyebut agresi ke Ukraina sebagai 'operasi militer khusus' alih-alih 'perang' atau 'invasi'.

Putin juga telah membantah adanya korban tewas, dan berusaha menggambarkan Ukraina sebagai agresor.

Ia juga menetapkan aturan baru dengan mengenakan hukuman 15 tahun penjara bagi siapa saja yang menentang.

Tapi Ovsyannikova memutuskan untuk melanggar hukum pada Senin malam, menyerbu ke siaran langsung Channel One yang dikendalikan negara sambil melambaikan tanda anti-perang.

Tindakan pembangkangan Ovsyannikova yang luar biasa terhadap Putin dengan cepat menjadi viral, memenangkan pujian dari para pemimpin dunia dan memicu seruan agar dia dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Tapi begitu dia ditangkap, ada ketakutan dia akan menghilang, seperti yang terjadi pada sejumlah kritikus Kremlin.

Baca juga: Ukraina Mulai Pakai Teknologi AI untuk Mengidentifikasi Wajah Tentara Rusia dan Korban Perang

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-21, Adanya Harapan Damai hingga Intervensi Internasional Makin Rapat

Diinterogasi 14 Jam

Marina Ovsyannikova sempat menghilang selama beberapa jam seusai melakukan protes anti perang ketika Channel 1, stasiun TV milik pemerintah Rusia sedang melakukan siaran langsung pada Senin (14/3/2022) malam.

Marina sendiri merupakan jurnalis yang sudah beberapa tahun bekerja di Channel 1.

Halaman
1234