TRIBUNWOW.COM - Staf penyiaran Marina Ovsyannikova, (43), yang membuat heboh lantaran melakukan aksi protes saat siaran langsung TV nasional Rusia kini mengaku khawatir.
Dia merasa keselamatannya terancam, tetapi tetap tidak berencana untuk meninggalkan negara itu.
Ibu dua anak itu pun dijuluki sebagai 'wanita paling berani di televisi', karena terang-terangan menunjukkan penentangan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Didenda Rp 4 Juta, Ini Nasib Jurnalis Rusia yang Protes Tolak Perang saat Siaran Langsung
Baca juga: Rusia Balas Dendam Kenakan Sanksi pada 13 Pejabat AS, Mulai dari Joe Biden sampai Hillary Clinton
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail UK, Rabu (16/3/2022), Ovsyannikova mengaku prihatin setelah didenda £210 (sekitar Rp 4 juta) oleh pengadilan Rusia.
Namun ia menilai hal ini hanya sebagian kecil dari sejumlah hukuman menantinya.
"Saya benar-benar tidak merasa seperti pahlawan setelah melakukan aksi itu," ujar Ovsyannikova.
Ia rupanya melakukannya untuk membuka mata orang-orang termasuk ibunya sendiri yang katanya telah dipengaruhi oleh propaganda negara.
Menurut Ovsyannikova, aksi protes itu memiliki dua tujuan, yakni menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa rakyat Rusia sejatinya menentang perang.
Selain itu, ia juga memiliki pesan untuk orang-orang Rusia yang telah disuapi dengan propaganda pemerintah.
"Jangan menjadi zombie seperti itu, jangan dengarkan propaganda ini, pelajari cara menganalisis informasi, belajar bagaimana menemukan sumber informasi lain, bukan hanya televisi pemerintah Rusia," tutur Ovsyannikova.
Akibat aksi penentangan yang dilakukan, Ovsyannikova ditahan dan dikenai denda oleh pemerintah.
Namun ia kini merasa terancam lantaran askinya tersebut viral hingga ke dunia internasional.
Hanya saja, Ovsyannikova merasa lega lantaran pesan yang dibawanya bisa tersampaikan secara luas.
"Saya prihatin dengan keselamatan saya, jika saya jujur. Saya percaya pada apa yang saya lakukan, tetapi sekarang saya memahami skala masalah yang harus saya tangani," beber Ovsyannikova.
Saat melakukan aksinya, Ovsyannikova rupanya sempat tidak yakin akan mampu melewati protes sampai saat-saat terakhir.