Namun, kendala tersebut kini sudah tidak lagi jadi penghalang.
Dikutip TribunWow.com dari TribunCirebon.com, Indra Zainal Alim mengatakan kuasa hukum yang datang langsung dari Jakarta secara sukarela, siap membantu mendampingi kedua keponakannya, yakni Yoris dan Danu.
"Alhamdulilah dengan sukarela mereka pengacara memberikan bantuan secara gratis untuk mendampingi Yoris serta Danu dalam kelanjutan perkara," ucap Indra di Subang, Selasa (19/10/2021).
Disebutkan oleh Indra Zainal, Yoris dan Danu sudah menandatangani surat kesepakatan bersama dengan kuasa hukum baru mereka.
"Kemarin yah sudah menandatangi surat kuasa mulai hari ini berarti Yoris serta Danu resmi didampingi oleh kuasa hukum," katanya.
Kedua keponakannya itu, kata Indra Zainal, akan didampingi oleh 10 orang kuasa hukum untuk membantu dalam menangani perkara kasus Subang.
"Totalnya 10 orang pengacara yang akan mendampingi Yoris sama Danu, mudah-mudahan bisa membantu juga pihak kepolisian," ujar Indra.
Di sisi lain, terkait perkembangan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, dokter ahli forensik, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM, sudah memberikan tanggapannya.
Sosok yang akrab dipanggil dr Hastry itu diketahui terlibat dalam proses autopsi ulang jasad ibu dan anak korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat pada Selasa (2/10/2021).
Meskipun hasil autopsi ulang atas kedua korban pembunuhan di Subang itu belum diungkapkan secara resmi oleh pihak kepolisian, tetapi dr Hastry sudah buka suara.
Dikutip dari Tribun-Bali.com, dr Hastry sempat ikut terlibat dalam proses identifikasi korban dari beberapa peristiwa besar di Indonesia, termasuk dalam tragedi bom Bali I pada 2002 lalu.
Terkait dengan kasus Subang, dr Hastry menyebutkan sudah mendapatkan petunjuk emas.
Baca juga: 2 Bulan Bikin Resah Warga, Kepala Desa Jadi Saksi Keseriusan Polisi untuk Ungkap Kasus Subang
Hal itu diungkapkan dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Tribunnews pada Senin (18/10/2021).
Secara blak-blakan, dr Hastry menyebut bahwa Tuti dan Amalia adalah memang benar menjadi korban pembunuhan, berdasarkan proses autopsi ulang yang dilakukannya.
Dokter ahli forensik yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jateng itu, juga mengaku dalam jasad korban pembunuhan di Subang, tersimpan petunjuk emas.