Virus Corona

Luhut Geram Harga Obat Ivermectin Meroket dan Langka, Beri Ancaman Tindakan Tegas: Gak Ada Urusan

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konpers, Kamis (1/7/2021). Terbaru, Luhut akan menindak tegas oknum yang menaikkan harga obat Ivermectin, Sabtu (3/7/2021).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan geram mengetahui harga obat Ivermectin mendadak meroket.

Pasalnya, banyak yang sengaja memanfaatkan keadaan dengan menaikkan harga obat tersebut.

Diketahui, Ivermectin saat ini memang sedang digunakan untuk uji klinik terapi pengobatan Covid-19 di Indonesia.

ILUSTRASI. Obat anti parasit Ivermectin produksi Indofarma (INAF). (Kontan)

Baca juga: PPKM Darurat, Luhut Tegaskan Tak Ada Mal Buka: Kasus Covid-19 Diharapkan Bisa di Bawah 10 Ribu

Dilansir TribunWow.com, harga Ivermectin di sejumlah marketplace online naik puluhan kali lipat dari yang sewajarnya.

"Keliatan harga obat itu mulai tidak teratur, dinaik-naikan," kata Luhut dalam konferensi pers, Sabtu (3/7/2021).

"Seperti obat ivermectin sampai berapa puluh ribu, padahal itu sebenarnya hanya Rp 7.800 atau di bawah Rp10.000."

Oleh karena itu, Luhut telah berkoordinasi dan meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk mematok harga Ivermectin di bawah Rp 10 per tablet.

“Bud, patok aja di bawah Rp 10 ribu, tertinggi Rp 10 ribu,” tegas Luhut.

Baca juga: Kabar Baik, Luhut Umumkan Pemerintah akan Kirim Bansos Lagi: Jangan sampai Rakyat Menderita

Baca juga: PPKM Darurat, Luhut Umumkan Masjid hingga Mal Ditutup Sementara 3-20 Juli 2021

Luhut kemudian menyinggung soal efektifitas PPKM darurat yang mulai hari ini diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali.

Ia telah melakukan pemantauan bahwa hari pertama PPKM berjalan dengan baik.

Mengingat jumlah kasus yang meningkat tajam selama dua pekan terakhir, Luhut kembali dengan tegas meminta agar tidak ada pihak yang memanfaatkan keadaan.

"Jadi kita masa kritis dua minggu ini, oleh karena itu masalah obat, masalah oksigen, masalah kesehatan, hoaks, itu akan kami tindak dengan jelas," kata Luhut.

"Kita ngurus oksigen saja sudah pusing, jadi jangan ditambah lagi persoalan-persoalan yang tidak perlu, atau mengambil keuntungan dari keuntungan dari keadaan ini."

Luhut juga meminta bantuan Kabareskrim Polri Agus Andrianto untuk ikut memberantas oknum yang menaikkan harga obat.

Bahkan, Polri diharapkan untuk langsung memproses oknum-oknum tersebut.

"Saya minta Kabareskrim jangan ragu-ragu kita dalam keadaan darurat seperti ini, tidak tegas orang-orang yang bermain. Saya ndak ada urusan siapa dia," kata Luhut.

Halaman
123