TRIBUNWOW.COM - Sejumlah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kaget saat mendapati nomornya masuk dalam grup di aplikasi Telegram.
Penyidik KPK tersebut antara lain Novel Baswedan, eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah, serta beberapa 75 pegawai gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Novel Baswedan, dkk disusupkan ke grup investasi bitcoin di aplikasi Telegram oleh peretas, Minggu (20/6/2021) pagi.
Baca juga: Tak Lolos TWK KPK dan Bakal Dipecat, Ronald Paul Merasa Ada 2 Pertanyaan Mengganjal
Hal ini sebagaimana disampaikan Febri lewat Twitter resmi miliknya @febridiansyah, Minggu (20/6/2021) sore pukul 16.29 WIB.
"WARNING: Saya, Novel @nazaqistsha, beberapa teman #75PegawaiKPK & yang advokasi, pagi ini tiba-tiba dimasukan ke group Telegram “Bitcoin Trader Investasi”," cuit Febri, dikutip Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).
Ia sudah mengizinkan Tribunnews.com untuk mengutip cuitannya.
Febri mengatakan masuknya ia, Novel Baswedan, 75 pegawai KPK gagal TWK, dan tim advokasi ke grup investasi bitcoin tanpa persetujuan.
Ia merasa heran karena pada akun telegramnya sudah diatur pembatasan yang bisa memasukkan ke grup.
"Tanpa persetujuan dan pemberitahuan. Saya segera report dan leave. Padahal setting siapa yang Add Groups dan Channels telah dibatasi," tulisnya.
Baca juga: Bantah Harun Masiku Sudah Ditembak Mati, Penyidik KPK Beberkan Hasil Penggeledahan: Saya Pastikan
Febri pun membagikan tangkapan layar beberapa nama yang masuk ke dalam grup Telegram 'Bitcoin Trader Investasi'.
Nama-nama yang disusupkan seperti Bivitri Susanti, Saut Situmorang, Muhammad Isnur, Sujanarko, Novel Baswedan, dan Yudi Purnomo Harahap.
"Berikut tangkapan layar beberapa yang diketahui.. mereka juga tiba-tiba masuk group Telegram ini tanpa persetujuan dan pemberitahuan," cuitnya.
"Semoga segera tertanggulangi. Informasi ini saya sampaikan agar kita lebih hati-hati dan mitigasi risiko penyalahgunaan ke depan," kata Febri.
Sebelumnya, akun WhatsApp milik Febri juga sempat diretas pada Kamis (20/5/2021) lalu.
Febri mengaku akun WhatsApp miliknya tidak bisa diakses.