Terkini Nasional

Novel Baswedan, dan Sejumlah Penyidik yang Tak Lolos TWK Dapati Nomornya Masuk Grup Telegram Bitcoin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Sejumlah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kaget saat mendapati nomornya masuk dalam grup di aplikasi Telegram termasuk Febri Diansyah.

Dugaan peretasan ini bersamaan dengan diretasnya nomor telepon Novel Baswedan dan eks Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko.

Baca juga: Respons Firli Bahuri saat Dipaksa Jawab Pertanyaan TWK KPK, Pilih Pancasila atau Alquran?

Nomor telepon keduanya tiba-tiba muncul pada akun Telegram secara bersamaan, Kamis (20/5/2021) malam.

Novel pun mengakui nomor telepon miliknya diretas ke dalam akun Telegram.

Secara bersamaan, kontak keduanya yakni Novel dan Sujanarko muncul di akun Telegram.

“Iya mas, saya (Novel Baswedan) dan Pak Sujanarko,” kata Novel.

Senada juga disampaikan Sujanarko.

Pria yang karib disapa Koko ini mengatakan, dirinya tidak mempunyai akun Telegram.

“Akun Telegram atas nama Sujanarko juga dibajak per jam 20.31 WIB. Ini bukan Pak Koko yang pegang, Pak Koko nggak pakai Telegram,” kata Koko.

Koko khawatir peretasan itu berdampak buruk kepada rekan-rekan lain yang tidak mengetahui, kalau dirinya tidak menggunakan akun Telegram.

Karena itu, dia meminta agar tidak menghubungi dirinya melalui Telegram.

“Kasih tahu teman-teman lain ya, siapa tahu disalahgunakan,” imbau Koko.

Bahkan delapan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) juga pernah mengalami peretasan.

ICW memang belakangan ini giat membela 75 pegawai KPK yang gagal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui mekanisme TWK.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan, eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah, serta sejumlah pegawai KPK gagal TWKdisusupkan ke grup investasi bitcoin di aplikasi Telegram oleh peretas, Minggu (20/6/2021) pagi.

Wana Alamsyah peneliti dari ICW menjelaskan, salah satu pola dugaan upaya peretasan ini dimulai saat seorang rekannya dihubungi oleh nomor tak dikenal dengan kode area telepon Amerika Serikat.

Setelah itu, akun WhatsApp salah satu rekannya itu tidak lagi bisa diakses.

Halaman
123