Uskup melanjutkan, jangan-jangan ada kelompok tertentu yang memang sengaja buat kegaduhan.
“Maka saat ketua PGI bicara dengan saya apakah gereja harus memberikan pernyataan sikap dan saya katakan ‘jangan,’” katanya.
Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, mengingatkan bahwa lihat dulu, setiap pemimpin pasti punya kebijakan dan masyarakat harus dengar.
Karena pimpinan yang punya kebijakan, untuk itu punya hak dalam menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.
Uskup berterima kasih nyatanya Gubernur merespon hal ini dan Uskup Agung Pontianak berharap kedepan harus selalu koordinasi seperti ini.
Jika ada masalah, lanjut Uskup, “saya harapkan tokoh-tokoh agama harus juga memaklumi anak muda. Dan saya mengerti anak-anak muda yang penuh idealis kadang-kadang ada ide-ide mereka yang seakan-akan tersumbat, tentu kita bisa maklumi.”
Baca juga: Ilmuwan Filipina Lakukan Perjalanan Pertama ke Palung Terdalam Ketiga di Bumi, Lihat Penemuannya
Uskup Agung Pontianak berpesan, bagi pihak pemerintah maupun tokoh yang adalah sebagai orang tua, tentu harus menyikapi secara bijaksana.
Dalam pesannya, Mgr Agustinus Agus mengungkapkan setiap masyarakat juga punya hak untuk memperjuangkan keadilan.
"Tetapi saya selalu mengatakan, tidak ada pemimpin yang sempurna didunia ini. Pasti ada kelemahan disana-sini dan kelemahan itulah yang kita harus cari penyelesaiannya,” tambahnya.
Dalam pertemuan Jumat tersebut, gubernur sudah menjelaskan ini dan ini memang kebijakan pusat, kalau memang ada kemungkinan untuk tambah guru dan sebagainya tentu dia akan usahakan seperti itu, tapi untuk ini kan pegawai pusat.”
Uskup melanjutkan, karena hal ini tergantung anggaran, begitu juga dengan pegawai daerah tentu berdasarkan anggaran daerah.
Jadi banyak faktor, disini juga sudah ada daftar berapa kebutuhan guru Islam, Katolik dan sebagainya.
Berapa yang harus dipenuhi, dan saya sangka kalau target ini dia kejar itu justru sudah sangat baik.
“Maka itu dapat diakomodir semua untuk kebutuhan masyarakat banyak,” kata Uskup.
Menutup wawancaranya, Uskup Agung Pontianak mengatakan “kita terpanggil untuk menjadi negara yang baik, damai dan berkeadilan.”