"Kalau sesuai dengan surat keterangan dari petugas kesehatan Lapas, yang meninggal dunia itu ada karena usus buntu, sesak napas, asam lambung, gangguan jantung," imbuhnya.
Namun, kabar kematian Yosef Erwin Tatimio di RSUD Merauke pada Sabtu siang pukul 14.15 WIT rupanya memicu kemarahan rekannya.
Mereka langsung saja main hakim sendiri dan mengeroyok Melianus dan Sebastian yang telah dicurigai terlibat.
Petugas berusaha melakukan antisipasi dan menghentikan kerusuhan tersebut.
Akan tetapi, pagar blok tiga tempat pengeroyokan itu terjadi justru digembok pelaku.
Belum lagi jumlah petugas lapas yang tidak memadai untuk menanggulangi aksi narapidana.
Situasi baru bisa terkendali setelah pihak kepolisian tiba di lapas dan melakukan pengamanan.
Dari kejadian tersebut, polisi menangkap delapan pelaku pengeroyokan dan meminta keterangan pada 3 petugas lapas.
Adapun barang bukti yang dibawa adalah buku-buku milik korban yang diduga oleh para napi berisi mantra ilmu hitam.
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari kanal INFO KEJADIAN MERAUKE, Minggu (9/5/2021), Adhi membantah adanya isu pembakaran.
Menurut pemeriksaan, kedua napi tersebut tewas akibat dihantam benda tumpul.
“Dari kedua korban tidak ada yang meninggal denga cara dibakar, yang ada keduanya meninggal dengan bekas hantaman benda tumpul, seperti batu dan kayu," tandas Adhi. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Dua Napi Tewas Dikeroyok di Dalam Lapas, Gegara Dituduh Punya Ilmu Santet"