Terkini Daerah
Gadis 16 Tahun Akui Rela Dijadikan PSK demi Orangtuanya, Tarif Layanan Paling Murah Rp 200 Ribu
Sudah layani 7 pria hidung belang, TW (16) mengaku tidak dipaksa oleh orangtuanya untuk terjun ke dunia prostitusi anak.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sepasang suami istri, Dika (35) dan Nia Kurniasih (38) terbukti menjual anaknya sendiri TW (16) menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Kasus prostitusi anak itu terungkap akibat rekan TW yakni MY (17) yang juga merupakan seorang PSK, dibunuh oleh seorang pria hidung belang di Hotel Lotus Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (28/2/2021) lalu.
Saat diamankan, TW mengaku tidak dipaksa oleh ayah dan ibunya untuk menjadi PSK.

Baca juga: Sebelum Dibunuh Pelanggannya, PSK di Kediri Sempat Marah ke Pelaku soal Uang Bayaran
Baca juga: Beralasan Miskin dan Banyak Utang, Pasutri Tega Jadikan Anak PSK yang Layani hingga 5 Pria per Hari
Dikutip TribunWow.com dari TribunKediri.com, saat menjadi PSK, TW menyajikan layanan yang beragam.
Paling murah adalah layanan pijat plus-plus yang dihargai Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.
Sedangkan layanan berhubungan badan dihargai Rp 800 ribu.
Selama menjadi PSK sejak awal Februari 2021, TW telah tujuh kali melayani pria hidung belang.
Total uang yang telah didapat oleh TW selama menjadi PSK adalah Rp 4 juta.
Keterangan yang sama diberikan oleh Nia selaku ibu kandung TW.
Nia mengaku, tidak pernah memaksa putrinya menjadi PSK.
Nia mengatakan, anaknya sendiri yang menawarkan ingin membantu melunasi utang.
"Dia (korban T) tiba-tiba datang ke sini ngomongnya mau membantu mama. Karena tahu mamanya terlilit hutang 3 juta ke orang," ujar Nia.
"Saya sama sekali tidak pernah memaksa anak saya untuk melakukan itu," jelasnya.
Untuk menjajakan putrinya itu, Nia menggunakan sebuah aplikasi pertemanan atau media sosial.
"Selain di Kota Kediri pelaku juga telah melakukan praktek prostitusi di beberapa kota di Jawa Timur seperti di Tulungagung dan Madiun. Dalam modusnya pelaku menyewa dua buah kamar yang digunakan untuk bergantian," ungkap Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP Verawati, Selasa (9/3/2021).