"'Terima kasih Pak Max atas pengabdiannya selama ini, biarkan kami lanjutkan'. Itu barang kali kami happy banget satu keluarga."
Lebih lanjut, ia mengaku merasa semakin kecewa karena justru belakangan ini ikut dikaitkan dengan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
"Akibatnya tidak ada hujan tidak ada angin, saya baca kok saya masuk dalam kelompok kudeta. Ini cara apa, saya minta diklafirikasi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 43.20:
Max Sopacua Diminta Tak Bicara Lagi soal Demokrat
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menilai kongres luar biasa (KLB) yang akan dilakukan oleh gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (GPK-PD) adalah abal-abal.
Pasalnya menurut Andi, KLB tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak jelas statusnya.
Hal itu disampaikan Andi dalam acara Primetime News, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: SBY Disebut Tak Berjasa di Demokrat, Jansen Sitindaon Langsung Beberkan 4 Peran SBY untuk Partai
Baca juga: Bantah Partai Dinasti, Ini Jawaban Jansen Ditanya Peluang Jadi Ketum Demokrat oleh Najwa Shihab
Dilansir TribunWow.com, dalam kesempatan itu, Andi Mallarangeng mulanya menanggapi pernyataan dari Max Sopacua yang mengatakan KLB akan tetap jalan apapun kondisinya.
Menurut Andi Mallarangeng, Max Sopacua sendiri seharusnya tidak berhak berbicara soal Partai Demokrat.
Karena dikatakannya, Max Sopacua sudah tidak lagi menjadi kader Partai Demokrat.
"Setahu saya Pak Max itu sudah pindah ke Partai Emas, menjadi ketua dewan pembina," ujar Andi.
"Mestinya Pak Max otomatis bukan lagi anggota Partai Demokrat. Mestinya tidak perlu lagi bicara Partai Demokrat," harapnya.
Oleh karenanya, Andi Mallarangeng menegaskan bahwa KLB yang bertujuan untuk mengganti Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan abal-abal.
"Yang begini-begini, orang yang sudah keluar dari partai, sekarang muncul lagi bicara soal KLB," katanya.