Isu Kudeta Partai Demokrat

15 Tahun Kenal SBY, Pendiri Demokrat Ungkap Alasannya Bungkam Tak Pernah Protes: Sudah Maklum

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Pendiri Partai Demokrat Tri Yulianto.

"Begini, 15 tahun kita kumpul sama Pak SBY, saya enggak mau tambah enggak mau kurang. Yang namanya dipanggil ke Cikeas, tidak ada yang namanya dialog interaktif," ungkap Yulianto.

"Jadi kita diundang ke Cikeas hanya mendengar nasihat atau pidato Pak SBY, setelah itu bubar. 15 tahun, Pak, kalau saya sudah maklum banget," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit ke-15.00:

Pengamat Politik soal Era AHY: Banyak Kericuhan

Pakar politik Siti Zuhro menyebut banyak terjadi kericuhan dalam tiap suksesi kepemimpinan Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (28/2/2021).

Menurut Siti, komunikasi dalam internal Demokrat tidak berjalan sehingga memunculkan berbagai konflik.

Baca juga: Marah ke SBY, Marzuki Alie Tak Terima Difitnah Demokrat di TV: Lucu Menuduh tapi Tak Bisa Buktikan

Seperti diketahui, isu kudeta dan desakan senior politikus untuk mengadakan kongres luar biasa (KLB) semakin memanas dalam Demokrat.

"Padahal pada hakikatnya partai politik itu dibentuk dan dibangun antara lain tugasnya itu melakukan komunikasi politik, selain juga sosialisasi politik," papar Siti Zuhro.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait persoalan di tubuh partainya, terkait adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). (YouTube/Partai Demokrat)

Ia menilai ada banyak kesalahpahaman komunikasi yang terjadi.

Ditambah lagi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan ada upaya kudeta partai.

"Apalagi ketika isu ini keluar, menjadi pengetahuan publik. Ini semakin kompleks masalahnya," singgungnya.

Menurut Siti, hal ini menjadi tantangan selepas mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat.

Ia menyebut konflik ini harus dikelola putra sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Ketua DPD Demokrat se-Indonesia Bacakan Ikrar Setia pada AHY, Minta Pecat Kader yang Berkhianat

Halaman
123