Vaksin Covid

Beda dengan Jokowi, WHO Sebut Vaksin Covid-19 Tak Wajib, Minta Jangan Takut-takuti Masyarakat

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pemberian vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama kepada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) secara massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021). Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar vaksinasi Covid-19 massal dengan menargetkan 6.000 orang tenaga kesehatan yang bertugas pada fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta di DKI.

Diketahui pemerintah menargetkan program vaksinasi yang berlangsung selama Januari 2021 sampai Maret 2022 dapat dilakukan terhadap 181,5 juta masyarakat.

Selama kurun waktu Januari sampai April 2021, ditargetkan 40,2 juta masyarakat sudah disuntik vaksin, dengan rincian 1,3 tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas publik, serta 21,5 juta lansia.

Sampai saat ini realisasi vaksinasi telah mencapai lebih dari 1 juta tenaga kesehatan yang divaksin per 11 Februari 2021.

Diperkirakan setiap harinya petugas vaksinasi dapat menyuntikkan 60 ribu sampai 80 ribu dosis per hari. (TribunWow.com)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul WHO Tak Wajibkan Vaksin, Pemerintah Diminta Kedepankan Sosialisasi Manfaat Vaksinasi dan Tribunnews.com dengan judul Perpres Baru Diteken Jokowi, Penerima Vaksin yang Tolak Vaksinasi Dapat di Denda.