Isu Kudeta Partai Demokrat

Anggap Moeldoko Tak Jelas Bantah Kudeta Demokrat, Refly Harun soal AHY: Nyerang sebelum Diserang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, buka suara soal isu kudeta Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, Sabtu (6/2/2021).

"Banyak berbagai isu tentang saya, tapi ya, sudahlah," tambah mantan Ketua DPR RI ini.

Dalam tayangan yang sama, selanjutnya Marzuki mengungkit bagaimana awal mula Demokrat didirikan SBY bersama sejumlah tokoh.

Baca juga: Fakta Hubungan Moeldoko dan SBY, dari Awal Dekat, Merenggang, hingga Tudingan Kudeta Partai Demokrat

"Saya ingat ini komitmen Pak SBY pada saat mengajak kami-kami ini berjuang di dalam partai," ungkapnya.

Saat itu SBY sudah memiliki rencana terhadap sistem partai yang ingin dibentuk.

Ia ingin Demokrat menjadi partai modern yang tidak berpatok pada satu tokoh utama saja.

"Bagaimana beliau punya cita-cita membangun partai yang modern," kata Marzuki.

"Partai modern itu partai yang dikelola dengan sistem, bukan berdasarkan individu, figur, dan dinasti," lanjut dia.

"Itu jelas clear disampaikan ke saya. Itu yang disampaikan kepada saya tahun 2003 di Palembang. Waktu itu saya masih direktur BUMN," terangnya.

Marzuki mengakui dirinya tidak kecewa dengan pemilihan AHY sebagai ketua umum saat ini.

Walaupun begitu, ia mengingatkan tujuan awal SBY mendirikan partai.

"Saya tidak menyatakan kecewa, tapi saya melihat ini sudah tidak sesuai dengan komitmen beliau, itu saja," tandasnya. (TribunWow.com)