Isu Kudeta Partai Demokrat

Anggap Moeldoko Tak Jelas Bantah Kudeta Demokrat, Refly Harun soal AHY: Nyerang sebelum Diserang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, buka suara soal isu kudeta Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, Sabtu (6/2/2021).

Hal itulah yang membuat Refly menduga Moeldoko memang menginginkan posisi strategis di Demokrat.

"Kalau saya lihat, tidak terlihat bantahan yang strong dari Moeldoko," terang Refly.

"Jadi secara rasional bisa saja Moeldoko menginginkan kepemimpinan Partai Demokrat."

"Tapi masalahnya, apakah mekanisme memungkinkan hal tersebut?"

"Makanya saya katakan bahwa banyak spekulasi," sambungnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.35:

Marzuki Alie Mengaku Namanya Ikut Terseret

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut-sebut pernah meminta jabatan kepada mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2015 silam.

Dilansir TribunWow.com, mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie yang saat itu masih menjabat memberi klarifikasi.

Hal itu ia sampaikan dalam Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Andi Mallarangeng Klaim Moeldoko Direstui Jokowi Gulingkan Demokrat, Sandingkan dengan Era Soeharto

Diketahui Moeldoko disebut sebagai satu di antara 5 tokoh yang diisukan hendak mengkudeta Demokrat dan kepemimpinan Ketua Umum saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga merupakan putra SBY.

Menanggapi isu Moeldoko pernah meminta jabatan, Marzuki mengaku dirinya tidak tahu-menahu.

"Saya justru enggak tahu. Bagaimana saya mau tahu?" ungkap Marzuki Alie.

Sekjen Partai Demokrat 2005-2010 Marzuki Alie menanggapi soal isu kudeta Partai Demokrat dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021). (YouTube Kompastv)

Marzuki mengaku namanya hanya terseret dalam isu tersebut, meskipun ia tidak tahu apa-apa.

"Saya kadang-kadang disebut orang, sering sekali disebut, tapi saya sendiri tidak tahu," katanya.

Halaman
123